Selasa, 27 September 2011

MATERI SENI BUDAYA 8 SEMESTER 1

MATERI SENI BUDAYA KELAS 8 SEMESTER 1
TARI BALI
Kehidupan tari Bali pada jaman masyarakat primitive (20.000S.M-400M) dapat dikatakan sama dengan kehidupan tari didaerah-daerah lain di Indonesia. Pada jaman itu tari Bali masih bersifat magis atau sacral.
Pada jaman masyarakat feudal (400M-1945) di Bali terdapat perkembangan tari yang berbeda dengan daerah lain di Indonesia. Pada permulaan jaman masyarakat feudal yang ditandai dengan masuknya unsur-unsur kebudayaan India, unsur kebudayaan Bali masih bertahan kuat sekali.
Pada jaman sekarang di Bali terdapat banyak jenis taripertunjukan atau hiburan seperti kehidupan tari di daerah lain, yang telah mengalami proses modernisasi.
Ciri-ciri tari Bali
Beradasarkan daerah perkembangannya tari Bali dibedakan menjadi 2, yaitu gaya tari Bali selatan dan gaya tari Utara. Gaya tari Bali utara memiliki ciri-ciri tarinya kuat dan cepat, sedangkan gaya tari Bali selatan lebih halus. Adapun cirri-ciri tari Bali adalah sebagai berikut :
  1. tari Bali pada umumnya bersifat ekspresif, hal ini terbukti pada gerakan mata (nyledet) pada tari kecak.
  2. pada umumnya tari Bali bersifat  dinamis selaras dengan musik pengiringnya
  3. sikap posisi kaki pada tari Bali umumnya terbuka dan rendah bahkan ada yang sampai jongkok.
  4. setiap gerakan tangan pada umumnya terbentuk agak diangkat keatas sehinggabahu sering kali kelihatan ikut terangkat
Tari yang khusus dilakukan oleh penari laki-laki adalah tari topeng, tari jauk, tari baris. Sedangkan tari yang dilakukan oleh penari perempuan saja antara lain tari legong, tari pendet, tari sanghyang.
Jenis-jenis tari Bali
Menurut fungsi jenis tari Bali dibagi menjadi 2 yaitu tari-tarian yang penting bagi kehidupan agama dan adat istiadat Hindu Darma. Tari golongan pertama bersifat sacral/suci, sedangkan golongan kedua bersifat biasa/sekuler.
Tari-tarian sacral/suci
Adalah tari-tarian yang berhubungan dengan kepercayaan serta agama masyarakat Bali yaitu Hindu Darma. Secara fungsi dan isi tari-tarian sacral yang masuk kedalam tari sekuler dikelompokkan menjadi :
1.      Tari Pura
Adalah tari-tarian yang merupakan tarian religius yang sangat penting peranannya dalam upacara-upacara keagamaan Hindu Darma. Tarian ini hanya disajikan pada upacara keagamaan yang diadakan saat tertentu secara periodic setiap tahun pada bulan purnama. Contoh Tari-tarian Pura : tari pendet, tari gabor, tari rejan, tari oleg, tari mabuang, tari pasraman.
2.      Tari Ritual
Adalah sebuah tari yang digunakan untuk kepentingan upacara. Sebagai contoh seorang laki-laki yang sudah menginjak dewasa harus melewati ritual yaitu memperlihatkan kemahiran dalam olah keprajuritan contohnya tari baris.
3.      Tari Shangyang
Adalah sebuah tari kedewaan di Bali yang biasanya dipakai untuk mengusirvpenyakit yang menjalar.
4.      Tari Barong
Barong di Bali adalah figure Mitologi yang sangat terkenal. Barong adalah semacam binatang besar berkaki empat yang merupakan pelindung bagi orang baik. Sedangkan lawan dari barong adalah Rangda yang berupa raksasa wanita yang menakutkan yang merupakan kekuatan jahat.

TARI PENDET
Tari Pendet awalnya adalah sebuah tari pemujaan yang banyak diperagakan di Pura, tari ini melambangkan penyambutan atas turunnya dewata kealam dunia. Seorang koreografer tari pendet modern adalah I Wayan Rindi.
Tari Pendet sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu sebelum akhirnya disusun lagi tahun 1951 oleh I Wayan Rindi dan seorang penari Ketut Reneng. Kemudian tahun 1961 tarian ini disempurnakan lagi oleh Wayan Baratha yang awalnya hanya dilakukan 4 penari menjadi 5-7 penari. Pada saat pecan olahraga tingkat Asia di Jakarta 1962 presiden Soekarno ikut mendorong proses penciptaan pendet masal. Pendet ini dikenal dengan sebutan Pendet Pujaastuti (guna membedakan dengan pendet upacara).

TARI BERTEMA
Tema adalah penggambaran keseluruhan cerita dari sebuah tari. Jadi tari bertema adalah sebuah tari yang menggambarkan cerita secara keseluruhan dari awal sampai akhir pertunjukan. Ada 2  jenis tema dalam tari yaitu :
1.      Tema Baku
Adalah suatu bentuk tema yang umum terdapat pada suatu tari dan selalu dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya tema kepahlawanan : seudati, kuda kepang, ranggalawe gugur, kumbakarna gugur, anoman rahwana. Tema keprajuritan : eko prawiro, bandabaya, lawung, jemparingan, tandingan. Tema percintaan : enggar-enggar, karonsih, driasmara, langenasmara, kusuma ratih.
2.      Tema Khusus
Adalah bentuk tema yang tidak dijumpai secara umum, namun kehadirannya menambah kesegaran apresiasi seni. Contoh : kesenjangan sosial, lingkungan hidup, dll.

TEKNIK TARI/ATURAN TARI TRADISI
Teknik tari ada beberapa macam antara lain : teknik tari dari Marta Graham, teknik tari gaya Yogyakarta, teknik tari gaya Surakarta, hasta sawanda, dll.
Teknik tari gaya Marta Graham lebih menekankan pada “Relax’ dan “Tension” yang artinya kendor dan tegang yang merupakan kerja otot waktu kendor tenaga dilepaskan nafas dikeluarkan. Teknik dasar Marta Graham adalah merupakan teknik yang sangat umum.
Teknik Gaya Yogyakarta antara lain :
1.      Greget adalah semangat batin memberikan kekuatan gerak daya tahan dan kemampuan atau kemantapan ekspresi.
2.      Sengguh adalah skap sadar akan harga diri yang memancarkan keagungan, kebersihan, kewibawaan, berisi kepastian dan kesempurnaan sikap gerak.
3.      Nyawiji adalah kemanunggalan lahir dan batin, pemusatan ekspresi, kepribadian batin yang bulat, menyatu dalam penampilan, konsentrasi.
4.      Nora Mingkuh adalah tidak berkeming dari kemantapan, tak goyah dari gangguan.
Dalam pelaksanaanya meggunakan ketentuan gerak sebagai berikut :
Ø      Dada Manunggal yaitu mengembangkan, mewujudkan kesiapan fisik dan memudahkan pernafasan.
Ø      Weteng Ngempit yaitu perut dikempiskan selama menari, merampingkan bagian tengah tubuh dan menjunjung pernafasan dada
Ø      Iga Kajunjung yaitu tulang rusuk terangkat keatas, merapatkan sikap dada
Ø      Ula-ula Ngadeg yaitu tulang belakang tegak mewujudkan paras sikap tubuh yang benar, kerapian, keindahan dan sekaligus pedoman keseimbangan
Ø      Tempak Kenjereng adalah tulang belikat direntangkan sehigga rapi bagian belakang, sekaligus menunjang pelebaran rongga dada dan melancarkan pernafasan
Ø      Nafas Ajeg yaitu tarikan nafas stabil tidak terengah-engah walaupun dalam gerakan cepat atau peperangan
Teknik Gaya Surakarta selain sebagi bekal penari menjadi baik juga dapat digunakan untuk menyusun tari dan sekaligus digunakan sebagai nilai sebuah karya tari. Ada 3 aturan tari/ teknik gaya Surakarta yaitu :
1.      Wiraga yaitu kemantapan yang dilakukan sesuai dengan teknik yang benar dan sesuai dengan penari
2.      Wirama yaitu kesesuaian antara gerak dengan irama/iringan yang digunakan untuk mengiringi tari
3.      Wirasa yaitu ungkapan jiwa atau perasaan yang dimunculkan sesuai dengan karakter yang disajikan
Hasta Sawanda memiliki arti “Hasta” artinya delapan “Sawanda” artinya aturan. Jadi Hasta Sawanda adalah delapan aturan yang digunakan untuk bekal menjadi seorang penari yang baik. Hasta Sawanda diantaranya adalah :
  1. Pancak adalah patrap atau posisi
  2. Pancat adalah solah bawa yang digunakan untuk mengatur gerak gerik tari dengan irama gending gamelan sebagai penyesuaian antara tari yang dibawakan dengan irama gending
  3. Ulat artinya tercermin pada bagian wajah dan mulut
  4. Lulud adalah menyatukan irama tari dengan gending yang mengiringi
  5. Wiled adalah benar tidaknya seorang penari dalam menyajikan sebuah tari
  6. Luwes artinya tidak kaku/rileks
  7. Wirama adalah untuk mengirimi seseorang dalam menari
  8. Gending/Gamelan, gamelan yang keluar dari suara dan bunyi dibedakan menjadi 2 yaitu “OTARA” adalah alat yang membuat suara dan “GUNITA” adalah suara yang mengandung rasa dan lagu.
JENIS TARI MENURUT ISI ATAU TEMANYA
Ada 4 jenis tari menurut isi atau temanya, yaitu :
  1. Tari Pantomim
Adalah tari yang menirukan gerak diluar objek diri manusia. Contoh : tari kupu-kupu, tari tenun, tari nelayan, tari tani, tari bathik, dll
  1. Tari Erotik
Adalah tari yang mengandug unsure cerita atau percintaan. Contohnya : tari gatotkaca gandrung, tari karonsih, tari oleg tambulilingan, tari serampang duabelas, tari rara mendhut oranacarita
  1. Tari Kepahlawanan
Adalah tari yang mengandung unsure cerita heroic atau kepahlawanan. Contohnya : tari seudati, tari kuda kepang, tari menak jingo ranggalawe, tari anoman rahwana, tari ranggalawe gugur
  1. Drama Tari
Adalah suatu bentuk drama tari yang memiliki alur cerita, plot, tema, dan biasanya dilakukan secara kelompok. Contoh : drama tari rara mendhut pranacitra, drama tari ranggalawe gugur, drama tari gajah mada.
SENI MUSIK
MUSIK DAERAH NUSANTARA

Musik daerah adalah jenis inspirasi dimana penciptaannya berdasrkan atas budaya dan adapt istiadat dari suatu daerah tertentu.
Ciri-ciri musik daerah :
Ø      Mengandung suatu makna
Ø      Memuat pesan untuk masyarakat suatu daerah
Ø      Menggambarkan suasana suatu daerah
Ø      Menggunakan bahasa daerah
Ø      Irama dan melodinya bersifat sederhana
Berikut ini contoh musik daerah yang ada di Nusantara :
Musik NAD (Nanggroe Aceh Darussalam) alat musik yang digunakan adalah rebana, gambus, haruhab, gedumba, marwas, bangsi/seruni/seruling.
Musik Sumatra Utara
Ø      Tata ganing/gondang terdiri dari : gong, gerantung, tanggelong/nungneng, suling, arbab
Ø      Gondang sambilan adalah alat musik yang berbentuk ansambel gendang(drum). Alat musik yang digunakan dalam ansambel gondang sambilan adalah : sembilan buah gendang besar(gondang), sekelompok gong, sepasang simbal, serunai.
Musik Nias, alat musiknya terdiri atas : gong, lagiya, koko, gendang yang panjangnya 3m dengan nama (tamburu; gender; cucu; fodrahi; dan tabunara), garputala, dan sigu mbawa/surune mbawa/seruling.
Musik Sumatera Barat, alat musiknya adalah talempong. Ada 2 jenis talempong yaitu : talempong duduk (dimainkan dengan duduk diatas alas, biasanya dimainkan oleh anak gadis), talempong pacik (dimainkan dengan cara dijinjing menggunakan ibu jari, biasanya dimainkan oleh kaum pria)
Musik Jawa Barat, antara lain angklung (alat musik yang terbuat dari bambu, musik ini dikenal sejak abad XVI. Tahun 1928 Daeng Sutigna mengubah tangga nada angklung dari pentatonic menjadi diatonis), calung (cara memainkannya dengan cara dipukul, alat musik ini menggunakan bilahan bamboo yang disebut keprak)
Musik Betawi, antara lain : gambang kromong (alat musik yang digunakan adalah gambang, rebeb, biola), tanjidor adalah sekelompok pemusik yang memainkan alat musik logam yang tak bernada seperti tambur besar, terompet.
Musik Jawa tengah, Jawa Timur, dan DI Yogyakarta, alat musiknya adalah gamelan yaitu seperangkat alat musik yang terdiri dari : saron, rebab, boning, kendang, gender, gong. Tangga nada yang digunakan adalah tangga nada pelog(memiliki 7 titi nada : 1-2-3-4-5-6-7) dan slendro(memiliki 6 titi nada : 1-2-3-5-6)
Musik Kalimantan, adalah orkes karawitan banjar (alat musiknya antara lain : rebab, gambang, gender, gendang, dan suling diagonal)
Musik Sulawesi Selatan, memiliki musik daerah dengan nama gendang bulo (alat musik yang digunakan antara lain : gendang, keso, hobo atau puwi-puwi, basing-basing. Popondi/tolindo, dan kecapi)
Musik Papua, alat musik papua adalah genderang yang dihiasi dengan pahatan dan sekakas yang digunakan untuk menarik ikan hiu dalam suatu perburuan dilaut.

UNSUR-UNSUR MUSIK NUSANTARA
1.      Melodi yaitu rangkaian sejumlah nada yang ditanggapi berdasarkan perbedaan tinggi rendah atau naik turunnya.
2.      Ritme yaitu gerak nada yang teratur mengalir karena munculnya aksen-aksen secara tetap
3.      Birama yaitu suatu tanda untuk menunjukkan jumlah ketukan dalam satu birama. Garis birama adalah garis vertical yang memisahkan antara birama yang satu dengan yang lainnya. Ada 4 jenis birama, yaitu :
Ø      Birama Perpaduan tunggal (birama 2/4, 2/8)
Ø      Birama perpaduan bertingkat (birama 4/4, 8/4, 4/8, 8/8)
Ø      Birama pertigaan tunggal (birama ¾, 3/8)
Ø      Birama pertigaan bertingkat (birama 6/4, 6/8, 9/4, 9/8)
4.      Tangga Nada adalah susunan nada-nada yang beraturan dan mempunyai pola jarak tertentu. Tangga nada terbagi menjadi 3 yaitu :
Ø      Tangga Diatonis adalah susunan nada-nada yang beraturan dan mempunyai pola jarak 1 dan 1/2. Tangga nada diatonis ada 2 macam : tangga diatonis mayor, yaitu tangga nada yang mempunyai pola jarak 1-1-1/2-1-1-1-11/2 contoh c-d-e-f-g-a-b-c’. tangga diatonis minor ada 4 macam yaitu :
·        Tangga nada minor asli, mempunyai jarak 1-1/2-1-1-1-1-1/2 contoh a-b-c’-d’-e’-f’-g’-a’
·        Tangga nada minor melodis, mempunyai pola jarak 1-1/2-1-1-1/2-1-1(pada waktu naik), 1-1-1/2-1-1-1/2-1(waktu turun) contoh a-b-c’-d’-e’-fis-gis-a’-g’-f’-e’-d’-c’-b-a
·        Tangga nada minor harmonis, mempunyai pola jarak 1-1/2-1-1-1/2-11/2-1/2 contoh a-b-c’-d’-e’-f’-gis’-a’
·        Tangga nada minor zigana, mempunyai pola jarak 1-1/2-11/2-1/2-1/2-1-1-1/2 contoh a-b-c’-dis’-e’-fis’-gis’-a’
Ø      Tangga nada Kromatis adalah susunan nada-nada yang beraturan dan mempunyai pola jarak ½ contoh c-cis-d-dis-e-f-fis-g-gis-a-ais-b-c’
Ø      Tangga nada Debusian adalah tangga nada yang beraturan dan mempunyai pola jarak 1 contoh c-d-eis-fis-gis-ais-c’
5.       Tempo, Dinamika, dan Ekspresi
Ø      Tempo adalah tanda yang menunjukkan cepat lambatnya suatu lagu yang dinyanyikan, istilah tempo ada 3 yaitu : tempo lambat (largo, lento, adagio), tempo sedang (andante, moderato), tempo cepat (allegro, vivace, presto). Selain istilah utama kadang seorang pencipta lagu melakukan pengubahan atau penambahan dengan istilah lain dengan akhiran tertentu. Cara yang biasa digunakan seperti :
v     Penggabungan dua istilah, missal allegro vivace yang berarti lebih cepat dari allegro tetapi kurang dari vivace
v     Menambah istilah lain, con amore (dengan penuh cinta), conbrio(dengan hidup), con fiesta(dengan penuh perasaan), con espressione(dengan penuh perasaan), con dolore(dengan sedih), con mastoso(dengan agung)
v     Menambah akhiran “etto” yang berarti agak, dan akhiran “issimo” yang berarti sangat.
Alat yang digunakan untuk menentukan kecepatan lagu disebut metronome manzel (MM), angka metronome menunjukan banyaknya ketukan dalam satu menit.
Ø      Dinamika adalah perubahan keras lembutnya lagu dalam sebuah lagu. Penulisan dinamika pada sebuah lagu dinyatakan dengan beberapa tanda dan istilah, antara lain :
v     Dinamika lembut : piano (p) ; lembut, pianissimo (pp) ; sangat lembut, pianissimo assai (ppp) ; sangat lembut, mezzo piano (mp) ; agak lembut, piano forte (pf) ; dimulai dengan lembut kemudian mengeras
v     Dinamika keras : forte (f) ; keras, fortissimo (ff) ; sangat keras, fortissimo assai (fff) ; amat sangat keras, mezzo forte (mf) ; agak keras, forte piano (fp) ; dimulai dengan keras kemudian melembut
v     Tanda perubahan dinakmika : crescendo (cresc) ; makin keras, decrescendo (decresc) ; makin melembut, mezza di voce ; mengeras kemudian melembut, diminuendo (dim) ; makin lembut
Ø      Ekspresi adalah suatu sifat atau jiwa lagu secara spesifik. Sifat atau jiwa dinyatakan dalam suatu istilah yang manggambarkan perasaan yang menjiwai lagu secara keseluruhan. Istialh tersebut ditulis dalam bahasa Italia, antara lain :
v     Marciale atau Marcia
v     Maestozo
v     Con expressionne
v     Dolce
v     Religioso


SENI RUPA
SENI RUPA NUSANTARA

Seni Nusantara adalah beragam bentuk kesenian yang tumbuh dan berkembang di masing-masing daerah yang ada diseluruh wilayah Indonesia.
Seni mempunyai beberapa sifat, antara lain :
1.      Kreatif  artinya kemampuan untuk mengubah atau membuat sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya
2.      Individu/kelompok, artinya cirri khas yang melekat pada sebuah karya yang membedakannya dengan hasil karya orang lain atau kelompok masyarakat
3.      Perasaan, artinya penciptaan seni selalu melibatkan emosi, ekspresi, dan perasaan
4.      Abadi, artinya keindahan atau kesan yang disampaikan si pencipta karya akan diterima oleh orang yang melihatnya atau mendengarnya
5.      Umum, artinya tidak mengenal batas wilayah.
Karya seni rupa menurut dimensinya dibedakan menjadi 2 yaitu karya 2 dimensi/dwi matra (karya seni yang mempunyai 2 ukuran yaitu panjang dan lebar) dan karya 3 dimensi/tri matra (karya seni yang mempunyai 3 ukuran yaitu panjang, lebar, dan tinggi).
Berdasarkan kegunaannya karya seni rupa dibedakan menjadi 2 macam yaitu :
Ø      Applied Art/Useful Art/Seni Terapan yaitu karya seni yang dibuat selain untuk segi keindahan juga digunakan sebagai alat kebutuhan sehari-hari
Ø      Pure Art/Fine Art/Seni Murni yaitu karya seni yang dibuat hanya untuk kebutuhan batin saja
Media adalah peralatan dan bahan yang digunakan dalam pembuatan karya seni. Karya seni dapat tercipta melalui 3 jenis media yaitu media suara, media gerak dan rupa, atau gabungan dari ketiganya. Media seni rupa dibedakan menjadi 2 macam yaitu media karya 2 dimensi dan media karya 3 dimensi.
Media karya 2 dimensi antara lain :
1.      Pensil, dibedakan berdasrkan tingkat kekerasan atau kehitaman karbonnya ada 2 macam : pensil berkode B (BOLD=hitam) yang terdiri dari kode B,2B,3B,4B,5B,6B menandakan pensil lunak dan hitam dan sangat tepat digunakan untuk media gambar, pensil berkode H (HARD=keras) terdiri dari H,2H,3H,4H.5H,6H menandakan pensil keras dan digunakan untuk menggambar proyeksi.
2.      Pensil arang (contee), terbuat dari sejenis arang halus dan biasanya digunakan untuk menggambar potret.
3.      Pastel dan Crayon, secara fisik bentuknya hamper sama, pastel terbuat dari kapur halus yang dicampur tepung warna dan berbasis minyak sedangkan crayon terbuat dari bahan kaolin/lilin dengan tepung warna sehingga terlihat lebih mengkilap dan keras
4.      Pena, alat gambar yang digunakan untuk media tinta
5.      Tinta Bak/Tinta Cina
6.      Cat, ada 2 macam : cat air(berbasis air) ada 2 jenis water colour yang bersifat transparan dan poster colour yang bersifat plakat, dan cat minyak (berbasis minyak)
7.      Kuas, alat yang digunakan untuk mengoles cat keatas kertas atau kanvas.
Media karya 3 dimensi antara lain :
1.      Bahan lunak : tanah liat, bubur kertas, bubur semen, lilin, bubur gips, sabun, dll
2.      Bahan keras : kayu, batu, marmer, logam, dll

BATIK
Membatik merupakan kegiatan berkarya seni menggunakan bahan lilin yang dipanaskan dan menggunakan alat canting/ kuas untuk membuat pola gambar/motif yang dioleskan diatas selembar kain. Karya seni batik dibedakan menjadi : batik tulis (menggunakan alat tradisional berupa canting), dan batik cap (printing). Berdasarkan fungsinya seni batik dibedakan menjadi 2 yaitu : fungsi praktis (kain batik dipergunakansebagai bahan sandang untuk pakaian), fungsi estetis (dipergunakan sebagai karya seni hias/lukisan)
Pola hias merupakan unsur dasar yang dapat dipergunakan sebagai pedoman dalam mendesain sebuah hiasan. Motif hias merupakan pokok pikiran dan bentuk dasar dalam ragam hias. Ragam hias adalah bentuk susunan pola hias dari satu atau lebih motif hias dengan kaidah estetis tertentu sehingga menghasilkan bentuk yang indah.
Ragam motif hias dibedakan menjadi 3 yaitu : motif geometris (pilin ganda, swastika, tumpal), motif non geometris (manusia, tumbuhan, hewan), motif benda alam mati (air, batu, gunung, matahari).
Bahan utama dalam membuat batik adalah kain/mori, ada 4 jenis kain : primissima (paling halus), prima (halus), biru (agak halus), dan blacu (kasar). Lilin /malam yang digunakan untuk membatik bermacam-macam seperti : lilin putih, lilin kuning, lilin hitam, lilin tawon. Pewarna yang digunakan dalam membuat batik ada 2 jenis yaitu pewarna alami dan pewarna buatan pabrik (naptol, indigosol, dremaran, dan remazol)
Canting merupakan alat pokok yang digunakan untuk menuliskan lilin cair diatas kain. Berdasarkan fungsinya canting dibedakan : canting reng-rengan (untuk membuat desain awal), canting isen (untuk mengisi bidang yang sudah dibuat polanya). Berdasarkan ukurannya dibedakan menjadi : canting kecil, canting sedang, dan canting besar. Berdasarkan jumlah caratnya dibedakan menjadi : canting cecekan (bercarat tunggal), canting loron (bercanting dua), canting telon (bercarat tiga).

GAMBAR ILLUSTRASI
Kata illustrasi berasl dari bahasa inggris “illustration” yang ternyata berasal dari bahasa latin dari kata “illustrare” artinya membuat terang (menjelaskan). Gambar illustrasi sering disamakan dengan gambar bercerita. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat gambar illustrasi antara lain :
1.      Gambar harus sesuai dengan cerita/tema pokok
2.      Menonjolkan objek utamanya
3.      Memiliki cirri-ciri tersendiri/karakter
4.      Menarik dan sederhana
5.      Mudah dipahami/komunikatif
6.      Adanya latar belakang/gambar pelengkap
7.      Menggunakan media yang tepat
Tujuan gambar illustrasi ada 2 macam yaitu tujuan pokok/primer (komunikatif artinya gambar illustrasi dapat menjelaskan teks bacaan), dan tujuan sekunder (sebagai penghias tampilan). Orang yang berprofesi sebagai pembuat gambar illustrasi disebut illustrator.


Unsure-unsur gambar ilustrasi ada 4 yaitu :
1.      Gambar Manusia
Sebelum menggambar objek manusia kita harus memahami anatomi dan proporsi tubuh manusia. Anatomi adalah struktur tulang dan otot yang menentukan besar kecil, cekung cembung tubuh manusia. Sedangkan proporsi adalah perbandingan bagian perbagian dengan keseluruhan. Proporsi tubuh manusia secara umum adalah : tinggi manusia dewasa Indonesia = 7x tinggi kepalanya, tinggi manusia dewasa luar = 71/2x tinggi kepalanya, tinggi manusia  superhero =8x tinggi kepalanya, tinggi anak usia 10th = 6xtinggi kepalanya, tinggi anak usia 5th =5xtinggi kepalanya, anak balita= 4xtinggi kepalanya, bahu pria lebih lebar dari bahu perempuan, panjang telapak tangan = lebar wajah, panjang telapak kaki =tinggi wajah, letak mata ½ tinggi wajah, panjang mata 1/5 lebar wajah, letak cuping hidung ditengah-tengah letak mata dan dagu, letak bibir ditengah-tengah antara letak mata dan dagu, panjang telinga sebatas tinggi mata dengan cuping hidung.
2.      Gambar Hewan/Binatang
Berdasarkan jumlah dan jenis binatang yang ada, objek binatang dibedakan menjadi : binatang darat (binatang yang hidupnya didarat baik berkaki 2 atau berkaki 4), binatang air (binatang yang hidupnya di air), binatang udara (binatang yang hidupnya didarat tetapi aktifitas hidupnya banyak menggunakan sayap untuk terbang)
3.      Gambar Tumbuhan
Pada dasarnya bentuk tumbuhan dapat dibedakan apakah jenis tumbuhan berbatang atau tidak, bercabang atau tidak, jenis tumbuhan rumpun atau berdiri dan sebagainya.
4.      Gambar Alam Benda
Benda-benda yang digunakan sebagai objek dalam menggambar ilustrasi dibagi dalam 2 bentuk yaitu bentuk kubistis dan silindris.
Berdasarkan medianya peralatan menggambar ilustrasi dibedakan menjadi dua yaitu : media hitam dan media warna. Yang termasuk media hitam putih adalah pensil, pena, terk pena, spidol, kuas, dan tinta bak. Sedangkan media warna adalah pensil/spidol warna, pastel dan crayon, cat air, cat minyak.
Corak gambar ilustrasi ada 4 macam, yaitu realis (gambar ilustrasi yang dibuat dengan bentuk objek yang mirip dengan aslinya atau sesuai kenyataan), karikatural/kartun (gambar ilustrasi yang bentuk objeknya dilebih-lebihkan atau mengalami perubahan /deformatif), dekoratif, ekspresonis.
Berdasarkan fungsinya gambar ilustrasi dibedakan menjadi :
1.      Gambar ilustrasi untuk karya ilmiah (buku pelajaran, buku ilmu pengetahuan)
2.      Gambar ilustrasi untuk karya sastra (cerpen, komik, vignette)
3.      Gambar ilustrasi untuk iklan (poster,reklame,spanduk)
4.      Gambar ilustrasi untuk penunjuk (denah, grafik, diagram)
5.      Gambar ilustrasi untuk perangko
6.      Gambar ilustrasi untuk sampul buku
Berdasarkan pemakai atau konsumennya dibedakan menjadi : gambar ilustrasi untuk anak-anak, untuk remaja, dan untuk dewasa. Berdasarkan objek gambarnya dibedakan menjadi : gambar ilustrasi manusia, hewan, tumbuhan, dan alam benda.

Minggu, 15 Mei 2011

materi penjas semester 2

MATERI PENJASKES 7 SEMESTER 2


1.      LOMPAT TINGGI
2.      TOLAK PELURU
3.      LARI JARAK PENDEK
4.      SEPAK BOLA
5.      BOLA VOLI
6.      BOLA BASKET
7.      KEBUGARAN JASMANI
8.      LOMPAT KANGKANG
9.      SENAM IRAMA
10.  RENANG GAYA DADA
11.  PENJELAJAHAN MASYARAKAT
12.  PENYAKIT MENULAR

  1. LOMPAT TINGGI
Dalam lompat tinggi ada 3 macam gaya, yaitu : gaya stradel (guling sisi), gaya gunting, dan gaya flop. Kemudian teknik dasar lompat tinggi ada 4 macam, yaitu : awalan, tolakan, sikap badan diatas mistar, dan mendarat. Perlu diingat bahwa dalam lompat tinggi ada kaki untuk menumpu dan kaki ayun, untuk gaya gunting kaki tumpu adalah kaki yang terjauh dengan mistar sedangkan untuk kaki ayun adalah yang terdekat dengan mistar.
Dalam perlombaan lompat tinggi biasanya setiap pelompat diberikan kesempatan mencoba/pemanasan sebanyak 2 kali, sedangkan hak seorang pelompat untuk melakukan lompatan adalah sebanyak 3 kali

  1. TOLAK PELURU
Gaya tolak peluru terdiri dari 2 macam, yaitu : gaya menyamping dan gaya membelakangi(O’Brien). Sebelum melakukan tolak peluru, perlu adanya pengenalan peluru. Apa itu pengenalan peluru?pengenalan peluru adalah merasakan keadaan peluru baik permukaannya maupun beratnya. Macam-macam pengenalan peluru : 1). Memegang peluru, 2). Mengangkat peluru, 3). Menggelindingkan peluru. Cara memegang peluru ada 3 macam : 1). Peluru diletakkan ditelapak tangan dan dipegang dengan jari-jari tangan, 2). Peluru diletakkan diatas jari telunjuk dan jari manis,sedangkan ibu jari dan jari kelingking menahan, 3). Peluru diletakkan diatas jari-jari sedangkan ibu jari sebagai penahan. Berat peluru untuk putra senior = 7,257kg, untuk putra yunior (SMP) = 5kg, untuk putrid senior = 4kg, untuk putrid yunior = 3kg.Ukuran lapangan silahkan cari di buku/internet.
Tolakan dinyatakan syah dalam tolak peluru apabila : peluru jatuh didaerah/sector lempar, pelempar tidak keluar/melewati garis depan pada saat melempar, setelah melempar tidak boleh keluar dari garis depan.

  1. LARI JARAK PENDEK
Lari jarak pendek biasa disebut dengan sprint,sedangkan pelari jarak pendek disebut sprinter.start yang digunakan oleh pelari jarak pendek adalah start jongkok, macam-macam start jongkok : short start (start pendek), medium start (start menengah), long start (start panjang). Yang termasuk lari jarak pendek adalah jarak 100m, 200m, 400m, 100m gawang, 200m gawang, 400m gawang, 4x100m estafet, 4x400m estafet. Lintasan lari sebanyak 8 lintasan yang memiliki lebar 1,22m. dalam perlombaan lari ada beberapa macam yuri yaitu : yuri pemberangkatan (starter), yuri lintasan, yuri kedatangan (finisher), yuri pencatat waktu (timer). Pelari cepat/sprinter harus memperhatikan 4 faktor yaitu : start, meluncur/starting action, gerakan lari cepat/sprinting action (gerakan kaki secepat mungkin, pendaratan pada ujung telapak kaki, kedua kaki terayun wajar,sikap badan condong kedepan lebih kurang 60 derajat), gerakan masuk finish (dengan merebahkan badan/membusungkan dada, lari terus menerus, memutar salah satu bahu kedepan). Organisasi atletik nasional yaitu PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia) sedangkan induk organisasi atletik internasional yaitu IAAF (International Atletich Amateur Federation).

  1. SEPAKBOLA
Teknik dasar dalam sepakbola antara lain : teknik menendang/passing (dengan kaki bagian dalam,kaki bagian luar dan punggung kaki), teknik menggiring/drible (dengan kaki bagian dalam,kaki bagian luar,dan punggung kaki), teknik menahan bola/controlling (dengan kaki bagian dalam,kaki bagian luar,punggung kaki,paha,dada). Pelanggaran dalam permainan sepakbola di berikan hukuman tendangan bebas, tendangan bebas ada 2 macam : bebas langsung dan bebas tidak langsung. Yang termasuk pelanggaran langsung adalah handball, sedangkan untuk pelanggaran tak langsung adalah pelanggaran ringan. Induk organisasi sepakbola nasional kita adalah PSSI, sedangkan yang internasional adalah FIFA.

  1. BOLAVOLI
Teknik dasar bermain bola voli adalah passing (passing atas dan passing bawah), servis (servis atas dan servis bawah), smash, blok. Dalam permainan bola voli servis dilakukan di belakang garis belakang lapangan, servis sendiri dalam permainan berfungsi sebagai serangan pertama dan sebagai awal dari sebuah permainan. Ada beberapa macam jenis servis atas, antara lain : tennis servis,floating servis (servis mengapung), dan jumping servis. Induk organisasi bolavoli nasional adalah PBVSI

  1. BOLA BASKET
Teknik dasar bola basket adalah passing/umpan, drible/menggiring, shooting/menembak,lay up. Lay up adalah tembakan yang dilakukan dari jarak dekat sekali dari basket. Tembakan lay up biasanya dilakukan didahului gerakan 2 langkah. Pivot adalah gerakan berputar kesegala arah dengan bertumpu pada salah satu kaki (poros kaki). Pivot berfungsi untuk melindungi bolabdari rebutan lawan. Tembakan meloncat/jump shoot adalah gerakan menembak dengan cara sambil meloncat. Induk organisasi bola basket nasional adalah PERBASI.

  1. KEBUGARAN JASMANI
Kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk melaksanakan tugas sehari-hari tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan masih memiliki tenaga untuk melakukan kegiatan yang lain. Unsur kebugaran jasmani meliputi : daya tahan/endurance, kekuatan otot/muscle strength, daya ledak oto/power, kecepatan/speed, kelincahan/agility, kelenturan/flexibility, keseimbangan/balance, kecepatan reaksi/reaction time, koordinasi. Macam-macam latihan daya ledak/power : push up dengan bertepuk tangan, berjalan dengan tangan kedua kaki diangkat teman, jalan jongkok dll,

  1. LOMPAT KANGKANG
Lompat kangkang dalam senam masuk dalam nomor senam lantai/artistic, gerakan pada senam artistic meliputi : roll depan,roll belakang, head stand, hand stand, guling lenting, flic-flac,tiger sprong/loncat harimau, lompat kangkang, sikap pesawat terbang dll.senam artistic dibagi menjadi 2 macam yaitu senam dengan alat dan tanpa alat. Senam dengan alat untuk putra : kuda-kuda lompat, kuda-kuda pelana,palang sejajar, palang tunggal,dan gelang-gelang. Sedangkan untuk putrid : kuda-kuda lompat, palang bertingkat, dan balok titian. Lompat kangkang adalah jenis lompatan yang menyebabkan pesenam harus membuka kakinya/mengangkang pada saat melewati peti lompat. Prinsip utama dalam lompat kangkang adalah pada saat melewati peti lompat kaki harus dibuka lebar dan pendaratan menggunakan kedua kaki bersamaan sejajar dan lentur.

  1. SENAM IRAMA
Senam irama adalah gerakan senam yang dilakukan dengan irama musik atau latihan bebas yang dilakukan secara berirama. Prinsip senam irama yaitu : irama/ritme, kelentukan/fleksibilitas, kontinuitas gerak. Alat yang digunakan dalam senam irama meliputi : simpai, pira, gada, bola, tongkat, balok dll. Teknik memegang simpai/hulahop ada 5 macam : pegangan biasa/over grips, pegangan berlawanan/under grips, pegangan dalam, pegangan luar, dan pegangan campuran.induk organisasi senam di Indonesia adalah PERSANI.

  1. RENANG
Gaya dalam renang ada 4 macam,yaitu gaya crawl, gaya dada/beaststroke, gaya punggung/back crawl, gaya kupu-kupu/dolpin/butterfly style. Gerakan kaki dalam gaya dada adalah kaki ditarik kedepan secara bersamaan kemudian dibuka dan di lecutkan/dijejakkan kebelakang. Gerakan tangan gaya dada di bagi menjati 2 yaitu gerakan menarik (pull) dan gerakan istirahat (recovery). Teknik pengambilan nafas dilakukan pada saat kepala naik keatas permukaan air, teknik pengambilan nafas lewat mulut dan dikeluarkan lewat mulut.


  1. PENJELAJAHAN
Penjelajahan adalah Suatu perjalanan kaki yang disertai dengan permainan atau petualangan. Macam-macam penjalajahan antara lain : penjelajahan masyarakat, pengembaraan, dan perjalanan mempertahankan hidup. Manfaat penjelajahan : meningkatkan ketaqwaan kepada tuhan YME, mendekatkan peserta dengan masyarakat, menungkatkan kemampuan kerjasama dengan kelompok, memupuk kemampuan berkomunikasi dan memacahkan masalah, memupuk rasa cinta tanah air, mendapatkan kegembiraan dan kkepuasan, membina kesehatan dan kebugaran fisik mental emosional dan social. Persiapan penjelajahan : persiapan mental, dan persiapan fisik.

  1. PENYAKIT MENULAR
Penyakit menular adalah Penyakit yang dapat berpindah dari seseorang ke orang lain. Penyakit menular menular melalui : kontak fisik/personal contact (kontak langsung dan kontak tak langsung), melalui makanan dan minuman, melalui serangga, melalui udara. Jenis penyakit menular : tifus, kolera, TBC, hepatitis. Penyakit tifus : penyebabnya adalah bakteri salmonella typhi, masa inkubasi 10-14 hari, cara penularan melalui makanan dan minuman yang mengandung salmonella typhi. Gejala tifus : merasa menggigil letih lemah dan sakit kepala, hilang nafsu makan diikuti dengan mimisan, sakit punggung mencret dan sembelit. Pencegahan dan pemberantasan : pendidikan kesehatan kepada masyarakat tentang tifus, usahakan minum air yang dimasak sampai mendidih, menjaga kebersihan pribadi dan masyarakat, menjaga makanan dan minuman, menghilangkan sumber penularan dengan mencari dan mengobati semua penderita dalam masyarakat.
SELAMAT BELAJAR SEMOGA HASILNYA BAGUS,AMIEN.........

Kamis, 14 April 2011

peraturan futsal

PERATURAN FUTSAL 

PERATURAN 1
LAPANGAN

UKURAN

Lapangan harus berbentuk bujur sangkar. Garis samping pembatas lapangan harus lebih panjang dari garis gawang:
Panjang : Minimal25 m, Maksimal 42 m
Lebar : Minimal 15 m, Maksimal 25 m
Ukuran Pertandingan Internasional:
Panjang : Minimal 38 , maksimal 42 m
Lebar : Minimal 18 m ,Maksimal 22 m
TANDA LAPANGAN

- Lapangan ditandai dengan garis. Garis tersebut termasuk garis pembatas lapangan. Garis yang lebih panjang disebut garis samping (touched line) dan yang lebih pendek disebut garis gawang (goal line).
- Lebar garis pembatas 8 cm.
- Lapangan dibagi menjadi dua dan diberi garis tengah.
- Titik tengah ditandai pada garis setengah lapangan dan lingkaran pada titik tengah dibuat dengan radius 3 m.
DAERAH PINALTI

Daerah Pinalti ditandai pada masing-masing ujung lapangan sebagai berikut :
- Seperempat Lingkaran, dengan radius 6 m, ditarik sebagai pusat diluar dari masing-masing tiang gawang.
- Seperempat lingkaran digambarkan garis pada sudut kanan hingga garis gawang dari luar tiang gawang. Bagian atas dari masing-masing seperempat lingkaran dihubungkan dengan garis sepanjang 3,16m berbentuk paralel/sejajar dengan garis gawang antara kedua tiang gawang tersebut.
TITIK PINALTI

- Titik Pinalti Pertama digambarkan 6 m dari titik tengah antara kedua tiang gawang dengan jarak yang sama.
TITIK PINALTI KEDUA

Titik pinalti pertama digambarkan di lapangan 10 m dari titik tengah antara kedua tiang gawang dengan jarak yang sama.
TENDANGAN SUDUT

Seperempat Lingkaran dengan radius 25 cm ditarik di dalam lapangan dari setiap sudut.
DAERAH PERGANTIAN PEMAIN

Daerah pemain cadangan terletak pada samping lapangan dengan tempat duduk tim di kedua sisi yang sama sehingga mempermudah untuk pergantian pemain.

Daerah pergantian pemain terletak depan tempat duduk pemain cadangan dan dengan panjang 5 m. Daerah ini ditandai pada masing-masing sisi dengan garis yang memotong garis samping, dengan lebar garis 8 cm dan panjang 80 cm, dimana 40 cm digambarkan didalam lapangan dan 40 cm diluar lapangan.

Daerah Bebas berjarak 5 m dari garis tengah dan garis samping. Daerah bebas ini, secara langsung didepan pencatat waktu dan harus tetap dalam keadaan kosong dan bebas pandangan.
GAWANG

Gawang harus ditempatkan pada bagian tengah dari masing-masing garis gawang. Gawang terdiri dari dua tiang gawang (goal post) yang sama dari masing-masing sudut dan dihubungkan dengan puncak tiang oleh palang gawang secara horizontal (cross bar).

Jarak antar tiang ke tiang gawang 3 m dan jarak dari ujung bagian bawah tanah ke palang gawang adalah 2 m.

Kedua tiang gawang dan palang gawang memiliki lebar dan dalam yang yang sama yakni 8 cm. Jaring dapat dibuat dari nilon yang diikat ke tiang gawang dan palang gawang dibahagian belakang yang diberi beban.
KESELAMATAN

Gawang boleh dipindahkan, tetapi harus dipasangkan secara aman selama permainan.
PERMUKAAN LAPANGAN

Permukaan lapangan harus mulus, rata dan tidak kasar. Disarankan penggunaan kayu atau lantai parkit, atau bahan buatan lainnya. Yang harus dihindari adalah penggunaan bahan dari beton atau korn blok.


KEPUTUSAN DAN PENEGASAN
KEPUTUSAN 1

Jika garis gawang antara 15 hingga 16m, maka radius seperempat lingkaran hanya diukur sebesar 4m. Dalam hal ini, tanda titik pinalti tidak lagi ditempatkan pada garis yang dibatasi daerah pinalti, tetapi berada tetap pada jarak 6m dari titik tengah antara posisi kedua tiang gawang.
KEPUTUSAN 2

Penggunaan lapangan yang datar dan berumput alami, atau rumput buatan diperbolehkan hanya untuk pertandingan lokal, tetapi tidak untuk pertandingan-pertandingan yang bersifat Nasional dan Internasional.
KEPUTUSAN 3

Tanda/titik dapat digambarkan di luar lapangan, 5 m dari busur pojok pada sudut kanan dan kiri dari garis gawang untuk memastikan bahwa jarak ini dapat diamati apabila tendangan sudut dilakukan. Lebar tanda/titik ini adalah 8 cm.
KEPUTUSAN 4

Tempat duduk pemain cadangan, berada dibelakang garis pembatas lapangan tepat disamping daerah bebas yang berada di depan meja pencatat waktu.

PERATURAN 2
BOLA
KUALITAS DAN UKURAN

Bola harus :
- Berbentuk bulat.
- Terbuat dari kulit atau bahan lainnya.
- Minimum diameter 62 cm dan maximum 64 cm.
- Berat bola pada saat pertandingan dimulai minimum 400 gram dan maximum 440 gram.
- Tekanannya sama dengan 0,4 – 0,6 atmosfir (400 – 600 g/cm³).
PENGGANTIAN BOLA RUSAK

Jika bola pecah atau rusak dalam suatu pertandingan:
- Pertandingan dihentikan sementara.
- Pertandingan dimulai kembali dengan menjatuhkan bola pengganti di tempat dimana bola pertama tersebut rusak.
Jika bola pecah atau menjadi rusak ketika bola tidak dalam permainan pada saat permainan dimulai, tendangan gawang, tendangan pojok, tendangan bebas, tendangan pinalti atau tendangan ke dalam :
- Pertandingan dimulai kembali sesuai dengan peraturan biasa.
- Bola tidak dapat diganti selama pertandingan tanpa ijin dari wasit.
KEPUTUSAN 1

Bola dari kulit laken/bulu (felt ball) tidak diperbolehkan.
KEPUTUSAN 2

Bola tidak diperbolehkan memantul kurang dari 55 cm dan tidak boleh lebih dari 65 cm pada pantulan pertama ketika dijatuhkan dari ketinggian 2 m. Dalam suatu pertandingan atau kompetisi, hanya bola-bola yang memenuhi persyaratan teknis minimal yang diatur dalam Peraturan No.2 diperbolehkan untuk digunakan.

Dalam suatu pertandingan atau kompetisi FIFA dan pertandingan lainnya di bawah pengawasan konfederasi, penggunaan bola Futsal tergantung pada tiga logo persyaratan yang tercantum pada bola:
Logo resmi “FIFA APPROVED” atau “FIFA INSPECTED” atau Referensi “International Match Ball Standard”

Logo yang tertera pada bola menyatakan bahwa bola tersebut telah diuji secara resmi dan sesuai dengan persyaratan teknis, masing-masing kategori beda spesifikasi yang diatur dalam Peraturan No.2, daftar persyaratan tambahan ditentukan pada setiap kategori dikeluarkan oleh FIFA. Institusi yang ditunjuk oleh FIFA yang akan melaksanakan pengujian tersebut.

Asosiasi Nasional dapat menyetujui penggunaan bola yang akan digunakan untuk kompetisinya sendiri atau pada seluruh kompetisi yang digelar, bola yang digunakan harus memenuhi salah satu dari tiga persyaratan yang telah ditetapkan dari Peraturan No.2
Apabila asosiasi nasional memperbolehkan penggunaan bola berlogo “FIFA APPROVED” atau “FIFA INSPECTED” untuk kompetisinya sendiri, maka asosiasi nasional juga harus memperkenankan penggunaan bola yang memegang rancangan bebas royalti “Internasional Matchball Standard”.

Didalam kompetisi FIFA dan kompetisi lainnya dibawah pengawasan konfederasi serta asosiasi nasional, tidak diperbolehkan bentuk iklan komersial apapun tertera pada bola tersebut, kecuali untuk plakat kompetisi, penyelenggara kompetisi serta merek dagang pabrik pembuatnya dengan membatasi ukuran dan jumlah tanda-tanda tersebut.

PERATURAN 3
JUMLAH PEMAIN

PEMAIN

Dalam setiap pertandingan dimainkan oleh dua tim, masing-masing tim terdiri dari lima pemain, salah satu diantaranya adalah penjaga gawang.
PROSEDUR PERGANTIAN PEMAIN

Pergantian pemain dapat dilakukan sewaktu-waktu selama pertandingan berlangsung dengan mengikuti peraturan kompetisi resmi yang dikeluarkan oleh FIFA, konfedarasi atau asosiasi.
Jumlah pemain cadangan atau pemain pengganti maximum tujuh orang pemain.
Jumlah pergantian pemain selama pertandingan berlangsung tidak dibatasi. Seorang pemain yang telah diganti dapat masuk kembali kedalam lapangan untuk menggatikan pemain lainnya.

Pergantian pemain dapat dilakukan pada saat bola didalam atau diluar permainan dengan mengikuti persyaratan sebagai berikut:
- Pemain yang ingin meninggalkan lapangan harus melakukannya didaerah pergantiannya sendiri.
- Pemain yang ingin memasuki lapangan harus melakukannya pada daerah pergantiannya sendiri, tetapi dilakukan setelah pemain yang diganti telah melewati batas lapangan.
- Pergantian pemain sangat bergantung kepada kewenangan wasit, apakah dipanggil untuk bermain atau tidak.
- Pergantian dianggap sah ketika pemain pengganti telah masuk lapangan, dimana saat itu pemain tersebut telah menjadi pemain aktif dan pemain yang ia gantikan telah keluar dan berhenti menjadi pemain aktif.

Penjaga gawang boleh berganti tempat dengan pemain lainnya.
PELANGGARAN DAN SANGSI

Ketika pergantian pemain sedang dilakukan, seorang pemain cadangan masuk lapangan sebelum pemain yang akan digantikannya meninggalkan lapangan secara sempurna maka:
- Permainan dihentikan.
- Pemain yang diganti diperintahkan untuk meninggalkan lapangan.
- Pemain pengganti tersebut diperingatkan dan menunjukkan kartu kuning.
- Permainan dimulai kembali dengan melakukan tendangan bebas tidak langsung dilakukan oleh tim lawan dari tempat dimana bola berada ketika permainan dihentikan.
- Jika bola didalam daerah pinalti, tendangan bebas tidak langsung dilakukan dari garis daerah pinalti, dilakukan dari tempat yang terdekat dengan posisi bola ketika permainan dihentikan.

Jika pada saat pergantian pemain dilakukan, pemain pengganti masuk lapangan atau pemain pengganti meninggalkan lapangan dilakukan bukan dari tempat atau daerah pergantian pemain yang telah ditetapkan, maka:
- Permainan dihentikan.
- Pemain yang melanggar diperingatkan dan menunjukkan kartu kuning.
Permainan dimulai kembali dengan tendangan bebas tidak langsung dilakukan oleh tim lawan dari tempat dimana bola berada ketika permainan dihentikan.

Jika bola didalam daerah pinalti, tendangan bebas tidak langsung dilakukan dari garis daerah pinalti, dilakukan dari tempat yang terdekat dimana posisi bola berada ketika permainan dihentikan.
KEPUTUSAN 1

Pada permulaan permainan, setiap tim harus bermain dengan lima orang pemain.
KEPUTUSAN 2

Jika dalam suatu pertandingan yang sedang berjalan pemain dikeluarkan, maka pemain yang tersisa kurang tiga pemain (termasuk penjaga gawang), pertandingan harus dihentikan untuk seterusnya.
KEPUTUSAN 3

Ofisial tim boleh berikan instruksi taktik kepada para pemainnya selama pertandingan berlangsung. Tetapi ofisial tim tidak dapat/tidak boleh mencampuri gerakan para pemain dan para wasit, dan harus selalu berlaku dengan yang wajar.

PERATURAN 4
PERLENGKAPAN PEMAIN
KESELAMATAN

Seorang pemain tidak boleh menggunakan peralatan atau memakai apapun yang membahayakan dirinya sendiri atau pemain lainnya, termasuk bentuk perhiasan apapun.
DASAR PERLENGKAPAN

Dasar perlengkapan yang diwajibkan dari seorang pemain adalah:
- Seragam atau kostum.
- Celana pendek – apabila pemain memakai celana dalam stretch pants, warnanya harus sama dengan celana pendek utama.
- Kaos kaki.
- Pengaman kaki (shinguards).
- Sepatu dengan model yang diperkenankan untuk dipakai terbuat dari kain atau kulit lunak atau sepatu gimnastik dengan sol karet atau terbuat dari bahan yang sejenisnya. Penggunaan sepatu adalah wajib.
SERAGAM ATAU KOSTUM

- Diberi nomor antara 1 – 15 dan harus tampak pada bagian belakang kostum.
- Warna nomor harus berbeda dan lebih kontras dengan warna bajunya.

Untuk pertandingan Internasional, nomornya juga harus tampak pada bagian depan kostum dalam ukuran yang lebih kecil.
PENGAMAN KAKI (Shinguards).

- Secara keseluruhan pengaman kaki harus ditutup oleh kaos kaki.
- Terbuat dari bahan yang cocok (karet, plastik atau bahan sejenis).
- Harus memberikan tingkat perlindungan yang cukup.
PENJAGA GAWANG

- Penjaga gawang diperkenankan memakai celana panjang, di bagian luar harus di tutup dengan kaos kaki.
- Setiap penjaga gawang memakai warna yang mudah membedakannya dari pemain lain serta wasit.
- Jika seorang pemain yang berada diluar lapangan ingin mengganti penjaga gawang, baju yang dipakai penjaga gawang pengganti, oleh pemain tersebut harus ditandai pada bagian belakang dengan nomor pemain itu sendiri.
PELANGGARAN DAN SANGSI

Untuk setiap pelanggaran dari Peraturan ini :
- Pemain yang melakukan kesalahan akan diperintahkan oleh wasit untuk meninggalkan lapangan, membetulkan perlengkapannya atau melengkapi salah satu perlengkapan yang hilang atau belum dipakai. Pemain tidak boleh kembali ke dalam lapangan tanpa melapor terlebih dahulu kepada salah seorang wasit, yang kemudian memeriksa perlengkapan pemain tersebut. Pemain diperkenankan masuk kembali, ketika bola berada diluar permainan (when the ball is out of play)
MEMULAI KEMBALI PERTANDINGAN

Jika Wasit hentikan permainan (sementara) untuk berikan peringatan dan menunjukkan kartu kuning terhadap pemain (yang) melakukan pelanggaran.
- Memulai kembali pertandingan dengan tendangan bebas tidak langsung dilakukan pemain dari tim lawan dari tempat bola berada ketika wasit hentikan permainan
KEPUTUSAN
1. Para pemain tidak boleh memperlihatkan kaos dalam yang memuat slogan atau iklan.
Pemain yang melepaskan baju kaos memperlihatkan slogan atau iklan harus diberikan sangsi oleh pengurus bidang kompetisi.
2. Baju kaos harus pakai lengan.


PERATURAN 5
WASIT

WEWENANG WASIT

Setiap pertandingan dipimpin oleh seorang wasit yang memiliki wewenang penuh untuk memegang teguh Peraturan Permainan sehubungan dengan pertandingan dimana ia telah ditunjuk untuk memimpinnya, terhitung mulai dari saat ia masuk sampai dengan ia meninggalkan lapangan tersebut.
KEKUASAAN DAN TANGGUNG JAWAB WASIT

- Memegang teguh Peraturan Permainan.
- Membiarkan permainan terus berlanjut ketika terjadi pelanggaran pada salah satu tim, namun pada saat yang sama tim yang dilanggar mempunyai kesempatan untuk mencetak gol. Tetapi, jika kesempatan tersebut tidak dapat diraihnya, wasit tetap akan memberikan hukuman kepada tim yang membuat pelanggaran sebelumnya.
- Mencatat hasil pertandingan sebagai bahan laporan pertandingan, termasuk memberikan hukuman terhadap para pemain dan/atau ofisial tim pada insiden lainnya yang terjadi sebelum, selama dan seusai pertandingan.
- Bertindak sebagai pencatat waktu jika ofisial/petugas yang ditetapkan, tidak hadir.
- Menghentikan, menunda atau mengakhiri pertandingan untuk setiap pelanggaran peraturan atau yang disebabkan oleh bentuk campur tangan luar.
- Memberikan hukuman terhadap pemain yang salah dan mengeluarkan pemain tersebut.
- Memastikan/menjamin bahwa tidak ada seorang pun yang tidak berkepentingan masuk kedalam lapangan.
- Menghentikan pertandingan jika, menurut pendapatnya, seorang pemain terluka parah dan memastikan bahwa ia dipindahkan dari lapangan.
- Memperkenankan permainan diteruskan hingga bola keluar lapangan permainan jika seorang pemain, menurut pendapatnya, hanya cidera ringan.
- Memastikan bahwa setiap bola yang digunakan memenuhi persyaratan dari Peraturan No.2
KEPUTUSAN WASIT

Semua keputusan wasit mengenai fakta yang berhubungan dengan permainan adalah final dan tidak dapat dirubah.
Wasit dan wasit kedua hanya dapat merubah keputusannya, jika menyadari bahwa mereka membuat kesalahan atau jika mereka beranggapan itu perlu dilakukan, asalkan permainan belum dimulai kembali atau pertandingan (belum) diakhiri.
KEPUTUSAN 1

Jika wasit dan wasit kedua, secara bersamaan mengeluarkan sinyal pelanggaran secara bersamaan dan terdapat perbedaan keputusan, maka tetap keputusan wasitlah yang dibenarkan.
KEPUTUSAN 2

Wasit dan wasit kedua, memiliki hak memperingatkan atau mengeluarkan pemain, tetapi jika terjadi perbedaan diantara mereka, maka tetap keputusan wasitlah yang dibenarkan.

PERATURAN 6
WASIT KEDUA

TUGAS:
Wasit kedua ditunjuk untuk menjalankan sisi lapangan yang berlawanan dari posisi wasit. Ia juga diperkenankan menggunakan peluit. Wasit kedua membantu wasit untuk mengawasi pertandingan sesuai dengan Peraturan Permainan.- Memiliki kekuasaan untuk menghentikan permainan untuk setiap pelanggaran Peraturan.
- Memastikan bahwa pergantian pemain dilakukan dengan baik.Dalam hal ini sering terjadi dimana tindakan yang diambil wasit kedua tidak sesuai dengan yang telah ditentukan, maka wasit dapat membebas tugaskan wasit kedua dari tugas-tugasnya dan mengatur pergantian wasit kedua. Seusai pertandingan melaporkannya kepada pejabat yang berwenang.KEPUTUSAN
Penggunaan wasit kedua diwajibkan pada pertandingan Internasional.

PERATURAN 7
PENCATAT WAKTU DAN WASIT KETIGA

TUGAS DAN KEWAJIBAN

Seorang pencatat waktu (Timekeeper) dan adanya wasit ketiga adalah penunjukan. Mereka duduk disisi luar pada pertengahan lapangan, disisi yang sama dengan daerah pergantian pemain. Seorang pencatat waktu dan wasit ketiga dilengkapi dengan jam/pencatat waktu yang sesuai (chronometer) serta peralatan yang diperlukan lainnya untuk mengakumulasi jumlah pelanggaran yang dilakukan, yang disediakan oleh asosiasi atau klub pemilik lapangan.
PENCATAT WAKTU (The Time Keeper)

Memastikan bahwa lama waktu disesuaikan dengan ketentuan Peraturan No.8 dengan:
- Menjalankan jam penghitung/pencatat waktu (chronometer) setelah tendangan permulaan (kick-off).
- Menghentikan jam (chronometer) ketika bola tidak dalam permainan.
- Memulai kembali permainan setelah tendangan kedalam, gol (bola masuk gawang), tendangan sudut, tendangan bebas, tendangan dari titik pinalti atau titik pinalti kedua, waktu time-out atau wasit menjatuhkan bola.
- Memeriksa waktu time-out (waktu sela) satu menit.
- Memeriksa tepat dua menit sewaktu menghukum ketika pemain telah dikeluarkan (send off).
- Menunjukkan akhir dari paruh pertama permainan dan akhir dari pertandingan, akhir dari perpanjangan waktu serta akhir dari time out dengan peluit atau bunyi sinyal lainnya berbeda dengan yang digunakan oleh wasit.
- Mencatat seluruh time-out yang tersisa bagi masing-masing tim, memberitahukan wasit dan tim dengan benar serta memberikan ijin untuk time-out ketika diminta oleh pelatih kedua tim (Peraturan No.8)
- Mencatat lima kesalahan pertama yang dilakukan oleh masing-masing tim, yang dicatat oleh wasit dalam setiap babak dalam pertandingan dan memberi sinyal ketika kesalahan kelima sudah dilakukan oleh salah satu tim.
WASIT KETIGA

Wasit ketiga membantu mencatat waktu:
- Mencatat lima kesalahan pertama yang dilakukan oleh masing-masing pemain disetiap babak dicatat oleh para wasit dan memberi sinyal jika kesalahan kelima sudah dilakukan oleh salah satu tim.
- Mencatat penghentian permainan dan alasan-alasannya.
- Mencatat nomor pemain yang mencetak gol.
- Mencatat nama-nama serta nomor pemain yang mendapat peringatan dan dikeluarkan.
- Memberikan/menyediakan informasi yang relevan mengenai permainan.

Dalam kejadian campur tangan yang tidak pantas/diluar batas dilakukan oleh pencatat waktu atau wasit ketiga, maka wasit akan membebas tugaskan mereka, mengatur penggantinya serta melaporkan kepada pihak atau pejabat yang berwenang, seusai pertandingan.

Dalam hal cidera, wasit ketiga dapat mengganti wasit atau wasit kedua.
KEPUTUSAN 1

Untuk pertandingan Internasional, diwajibkan untuk menggunakan pencatat waktu dan wasit ketiga.
KEPUTUSAN 2

Untuk pertandingan Internasional, jam pencatat waktu (chronometer) yang digunakan harus disesuaikan dengan seluruh fungsi-fungsi yang diperlukan (pencatatan waktu yang tepat, alat untuk mencatat sewaktu menghukum dua menit bagi empat pemain secara serentak/simultaneous), serta memantau pengumpulan kesalahan oleh masing-masing tim selama setiap babak permainan.

PERATURAN 8
LAMANYA PERTANDINGAN

PERIODE PERMAINAN
WAKTU UNTUK TIME-OUT (waktu sela)

Setiap Tim berhak meminta waktu untuk Time-out selama satu menit disetiap babak, kondisi berikut dapat diberlakukan untuk [/li][/list]mendapatkan Time-out:
- Para pelatih tim diberikan wewenang meminta kepada pencatat waktu untuk time-out selama satu menit.
- Time-out selama satu menit dapat diminta setiap saat, tetapi hanya diperkenankan jika Tim tersebut memegang bola (menguasai bola).
- Pencatat waktu dapat memberikan ijin untuk time-out ketika bola tidak dalam permainan dengan menggunakan peluit atau bunyi sinyal lainnya berbeda dari yang digunakan oleh wasit.
- Ketika time-out diberikan, para pemain harus tetap berada didalam lapangan. Jika selama masa time-out itu mereka ingin menerima instruksi dari ofisial tim, cara ini hanya dapat dilakukan hanya pada garis pembatas lapangan (garis samping) – yang sejajar dengan tempat duduk Tim dan pemain cadangan. Ofisial yang memberikan instruksi tidak boleh memasuki lapangan.
- Tim yang tidak meminta time-out pada babak pertama, pada babak kedua tim tersebut hanya berhak mendapatkan satu kali time-out.
JARAK WAKTU ISTIRAHAT

Waktu istirahat antar babak tidak boleh lebih dari 15 menit.

KEPUTUSAN DAN PENUGASAN
KEPUTUSAN 1

Jika Pencatat waktu tidak ada, pelatih minta time-out kepada wasit.
KEPUTUSAN 2

Jika peraturan kompetisi menetapkan bahwa perpanjangan waktu dilaksanakan pada akhir dari waktu normal, maka tidak ada time-out selama perpanjangan waktu (extra time) tersebut.

PERATURAN 9
MEMULAI dan MEMULAI KEMBALI PERMAINAN

PENDAHULUAN

Pemilihan tempat diputuskan melalui lemparan koin. Tim yang menang pada lemparan koin memutuskan gawang yang ingin diserang pada babak pertama pertandingan tersebut.

Tim lainnya melakukan tendangan pada babak pertama untuk memulai pertandingan.

Tim yang memenangkan lemparan koin melakukan tendangan pertama untuk mulai pertandingan dibabak kedua.

Pada babak kedua dari pertandingan, Tim-tim berpindah tempat (bench), dan menyerang gawang lawan.
TENDANGAN Permulaan (Kick-off)

Kick-off adalah cara untuk memulai permainan:
- Pada permulaan babak pertama pertandingan.
- Setelah gol tercetak/tercipta.
- Pada permulaan babak kedua dari pertandingan.
- Pada permulaan masing-masing periode perpanjangan waktu, jika dilakukan.
- Gol dapat dicetak/tercipta langsung dari kick-off.

PROSEDUR
- Seluruh pemain berada dalam setengah lapangannya sendiri. Lawan dari tim yang melakukan kick-off paling kurang 3 m dari bola hingga bola sudah dalam permainan.
- Bola ditempatkan dititik tengah lapangan.
- Wasit memberikan isyarat untuk memulai kick-off.
- Pada saat memulai pertandingan kick-off yang sah, apabila bola ditendang dan bergerak kearah depan.
- Penendang tidak boleh menyentuh bola untuk kedua kalinya sampai bola tersebut telah menyentuh/disentuh pemain lainnya.
Setelah salah satu tim mencetak gol, tendangan permulaan dilakukan oleh tim lainnya (tim lawannya)
PELANGGARAN DAN SANGSI

- Jika penendang menyentuh bola untuk kedua kalinya sebelum tersentuh/disentuh oleh pemain lainnya, maka tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada Tim lawan, dilakukan dari tempat terjadinya pelanggaran.
- Jika pelanggaran dilakukan oleh pemain didalam daerah pinalti lawan, maka tendangan bebas tidak langsung dilakukan dari garis daerah pinalti dari tempat terdekat dimana terjadinya pelanggaran tersebut.
- Untuk setiap pelanggaran prosedur kick-off, maka kick-off
MENJATUHKAN BOLA = BOLA WASIT

Menjatuhkan bola adalah cara untuk memulai kembali pertandingan setelah penghentian sementara, menjatuhkan bola merupakan cara untuk melanjutkan pertandingan yang dihentikan bukan karena bola mati. Atau permainan dihentikan bukan karena bola melewati garis samping atau garis gawang atau untuk alasan apapun yang tidak disebutkan dalam peraturan permainan.
PROSEDUR

Salah seorang Wasit menjatuhkan bola ditempat dimana bola berada ketika permainan dihentikan, kecuali jika dia dalam daerah pinalti, dimana dalam hal ini ia menjatuhkan bola tersebut pada garis daerah pinalti, ditempat terdekat dimana bola berada ketika pertandingan dihentikan. Permainan dimulai kembali atau bola dalam permainan ketika bola sudah menyentuh lapangan.
PELANGGARAN DAN SANGSI

Bola dijatuhkan lagi/kembali..
- Jika Bola disentuh oleh pemain sebelum bola tersebut menyentuh permukaan lapangan (tanah).
- Jika bola meninggalkan lapangan setelah kontak dengan tanah, tanpa disentuh oleh pemain.
KETENTUAN KHUSUS

- Tendangan bebas diberikan kepada tim bertahan didalam daerah pinalti sendiri, boleh dilaksanakan dari titik mana saja dalam daerah pinalti.
- Tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada tim penyerang di dalam daerah pinalti tim lawannya, harus dilakukan dari garis daerah pinalti pada titik terdekat dimana pelanggaran dilakukan/terjadi.
- Dropped ball untuk memulai kembali permainan di dalam daerah pinalti, harus dilakukan di atas garis daerah pinalti pada titik terdekat dimana bola berada ketika permainan dihentikan.

PERATURAN 10
BOLA DI DALAM DAN DI LUAR PERMAINAN
BOLA DILUAR PERMAINAN

Bola diluar permainan, jika :
- Bola secara keseluruhan melewati garis gawang, apakah menggelinding atau melayang.
- Permainan telah dihentikan sementara oleh wasit.
- Bola menyentuh langit-langit.
BOLA DIDALAM PERMAINAN

Bola dalam permainan setiap waktu termasuk ketika :
- Bola memantul dari tiang gawang atau memantul palang gawang ke dalam lapangan.
- Bola memantul/menyentuh wasit ketika mereka masih berada didalam lapangan.
KEPUTUSAN

Ketika pertandingan sedang dimainkan/berlangsung pada lapangan indoor dan secara tidak sengaja bola menyentuh langit-langit, Permainan akan dilanjutkan kembali dengan tendangan kedalam, diberikan kepada lawan dari tim yang terakhir menyentuh bola. Tendangan kedalam dilakukan dari sebuah titik pada garis terdekat dibawah langit-langit dimana bola menyentuhnya.

PERATURAN 11
CARA MENCETAK GOL

GOL MASUK GAWANG

Kecuali ditentukan lain dari peraturan ini, dapat dikatakan gol ketika keseluruhan bagian dari bola melewati garis gawang antara kedua tiang gawang dan dibawah palang gawang, asalkan bola tersebut tidak dilemparkan, dibawa atau secara sengaja didorong oleh tangan seorang pemain dari tim penyerang, termasuk penjaga gawang.
TIM PEMENANG

Tim yang mencetak jumlah gol paling banyak selama pertandingan adalah pemenangnya. Jika kedua tim mencetak gol yang sama atau tidak tercetak/tercipta gol, maka pertandingan dinyatakan imbang atau seri.
PERATURAN DAN PERTANDINGAN

Untuk suatu pertandingan yang berakhir seri, peraturan kompetisi boleh menyatakan ketentuan yang menyertakan perpanjangan waktu atau dilakukan tendangan dari titik pinalti untuk menentukan pemenangnya.

PERATURAN 12

KESALAHAN-KESALAHAN dan KELAKUKAN JAHAT
TENDANGAN BEBAS LANGSUNG

Tendangan bebas langsung diberikan kepada tim lawan, jika seorang pemain melakukan salah satu dari enam bentuk pelanggaran dibawah ini, dengan pengamatan wasit dan itu merupakan tindakan yang kurang berhati-hati, kasar atau menggunakan tenaga yang berlebihan :
- Menendang atau mencoba menendang lawan.
- Mengganjal atau mencoba mengganjal lawan.
- Menerjang lawan.
- Mendorong lawan, meskipun dengan bahunya.
- Memukul atau mencoba memukul lawan.
- Mendorong lawan.

Tendangan bebas langsung juga dapat diberikan kepada tim lawan, jika seseorang pemain melakukan pelanggaran sebagai berikut :
- Memegang lawan.
- Meludah pada lawan.
- Melakukan sliding tackle dalam rangka mencoba merebut bola ketika bola sedang dimainkan/dikuasai oleh lawan. Kecuali untuk penjaga gawang didaerah pinaltinya sendiri dan dengan syarat ia tidak bermain dengan hati-hati, kasar atau menggunakan kekuatan yang berlebihan.
- Menyentuh lawan sebelumya, ketika berusaha menguasai bola.
- Memegang bola secara sengaja, kecuali dilakukan oleh penjaga gawang didaerah pinaltinya sendiri.

Tendangan bebas langsung dilakukan dari tempat dimana terjadinya pelanggaran.

Semua pelanggaran yang disebutkan diatas merupakan kumpulan pelanggaran yang diakumulasikan.
TENDANGAN PINALTI

Tendangan pinalti diberikan, jika seorang pemain telah melakukan pelanggaran didaerah pinaltinya sendiri, tidak peduli dimana posisi bola, tetapi asalkan bola dalam permainan atau bola hidup.
TENDANGAN BEBAS TIDAK LANGSUNG

Tendangan bebas tidak langsung diberikan pada tim lawan, jika seorang penjaga gawang telah melakukan salah satu pelanggaran dibawah ini :
- Setelah melepaskan bola dari tangannya, ia menerima kembali dari rekan tim (dengan kaki/tangan), sebelum melewati garis tengah atau sebelum dimainkan atau belum disentuh oleh pemain lawan.
- Menyentuh atau menguasai bola dengan tangannya, dengan secara sengaja dikembalikan kepadanya oleh rekan tim (back pass).
- Menyentuh atau menguasai bola dengan tangannya, setelah ia menerima bola langsung dari tendangan kedalam yang dilakukan oleh rekan tim.
- Menyentuh atau menguasai bola dengan tangannya atau kaki, lebih dari empat detik.

Tendangan bebas tidak langsung diberikan pada tim lawan, dilakukan ditempat terjadinya pelanggaran, jika menurut pendapat wasit seorang pemain:
- Bermain dengan cara yang membahayakan.
- Dengan cara sengaja menghalang-halangi gerakan pemain lawan tanpa ada bola padanya (yang dimaksud bola tidak dalam jarak permainan).
- Mencegah penjaga gawang melepaskan bola dari tangannya.
- Melakukan pelanggaran lainnya yang tidak disebutkan sebelumnya pada Peraturan No.12, yang mana permainan dihentikan untuk memberi peringatan atau mengeluarkan seorang pemain.

Tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada tim lawan, dari tempat dimana terjadinya pelanggaran. Kecuali, terjadi didalam daerah pinalti, maka tendangan bebas tidak langsung dilakukan dari garis daerah pinalti ditempat yang terdekat dimana pelanggaran terjadi.
SANGSI DISIPLIN

Kartu kuning dan kartu merah hanya dapat ditunjukkan kepada para pemain atau para (pemain) cadangan.

Para wasit memiliki kekuasaan untuk memutuskan sangsi disiplin kepada para pemain dari sejak ia masuk lapangan sampai meninggalkan lapangan setelah isyarat peluit akhir.
PELANGGARAN YANG DIPERINGATKAN

Seorang pemain diperingatkan dan menunjukkan kartu kuning, jika ia melakukan pelanggaran-pelanggaran sebagai berikut :
- Bersalah karena melakukan tindakan yang tidak sportif.
- Memperlihatkan perbedaan pendapatnya dengan melontarkan perkataan atau aksi yang tidak baik.
- Tetap melanggar Peraturan Permainan.
- Memperlambat atau mengulur-ulur waktu pada saat memulai kembali permainan.
- Tidak mengikuti perintah untuk menjaga jarak yang ditentukan ketika dilakukan tendangan sudut, tendangan kedalam, tendangan bebas atau tendangan gawang.
- Masuk atau kembali ke lapangan tanpa ijin wasit atau melanggar prosedur pergantian pemain.
- Secara sengaja meninggalkan lapangan tanpa ijin dari wasit.

Untuk setiap pelanggaran, dan kepada lawan akan diberikan tendangan bebas tidak langsung, dilakukan ditempat dimana terjadinya pelanggaran tersebut. Jika pelanggaran ini terjadi didalam daerah pinalti, maka tendangan bebas tidak langsung dilakukan dari garis daerah pinalti pada tempat yang terdekat dimana terjadinya pelanggaran tersebut dan selain itu kepada pemain itu diberikan peringatan dengan menunjukkan kartu kuning.
PELANGGARAN YANG DAPAT MENYEBABKAN PEMAIN DIKELUARKAN

Seorang pemain atau pemain cadangan dikeluarkan dengan menunjukkan kartu merah, jika ia melakukan salah satu pelanggaran sebagai berikut :
- Pemain bermain sangat kasar.
- Pemain melakukan tindakan kasar.
- Meludah pada lawan atau orang lain.
- Menghalangi lawan untuk mencetak gol atau kesempatan mencetak gol dengan sengaja memegang bola dengan cara yang tidak diperkenankan dalam peraturan (hal ini tidak berlaku kepada penjaga gawang didalam daerah pinaltinya sendiri).
- Mengagalkan pemain lawan yang berkesempatan menciptakan gol dengan bergerak maju kedepan menuju ke arah gawang pemain tersebut. Dengan melakukan tindakan pelanggaran yang dapat dikenai hukuman melalui tendangan bebas atau tendangan pinalti.
- Mengeluarkan kata-kata yang sifatnya menghina atau kata-kata caci-maki.
- Menerima peringatan (Kartu Kuning) kedua didalam pertandingan yang sama.
KEPUTUSAN DAN PENEGASAN

Jika permainan dihentikan untuk sementara karena pemain melakukan pelanggaran No.6 atau No.7, tanpa melakukan pelanggaran peraturan lainnya, maka permainan dimulai kembali dengan tendangan bebas tidak langsung yang diberikan kepada tim lawan dan dilakukan ditempat dimana pelanggaran awal terjadi. Jika pelanggaran ini terjadi didalam daerah pinalti, maka tendangan bebas tidak langsung dilakukan dari garis daerah pinalti pada tempat yang terdekat dimana pelanggaran terakhir terjadi.
KEPUTUSAN – KEPUTUSAN

1. Seorang pemain yang dikeluarkan oleh wasit (send off) tidak dapat ikut kembali kepermainan yang sedang berjalan, maupun duduk dibangku pemain cadangan dan harus meninggalkan sekitar lapangan. Pemain cadangan dapat masuk ke lapangan dua menit setelah rekan timnya dikeluarkan, kecuali tercipta gol oleh lawannya sebelum masa dua menitnya berakhir, dan pemain secara sah telah diijinkan oleh pencatat waktu. Dalam hal ini ditetapkan aturan sebagai berikut :

- Jika dalam permainan terdapat 5 pemain melawan 4 pemain dan tim dengan jumlah pemain yang lebih besar mencetak gol, maka tim yang hanya dengan 4 pemain dapat memasukkan pemain kelimanya.
- Jika kedua tim bermain dengan 4 pemain dan terjadi gol, maka kedua tim tetap bermain dengan jumlah yang sama.
- Jika dalam pertandingan dimana terdapat 5 pemain bermain melawan 3 pemain, atau 4 pemain melawan 3 pemain dan tim dengan jumlah pemain yang lebih besar mencetak gol, maka tim dengan 3 orang pemain dapat menambah hanya satu orang pemain lagi.
- Jika kedua tim bermain dengan 3 pemain dan terjadi gol, maka kedua tim tetap dengan jumlah pemain yang sama.
- Jika tim yang mencetak gol adalah salah satu dari tim dengan pemain yang lebih sedikit, maka permainan diteruskan tanpa menambah jumlah pemain.

2. Tergantung pada peraturan 12.
Pemain boleh sodorkan/operkan bola ke penjaga sendiri dengan kepala (sundulan pada bola dengan kepala), dengan dada atau lutut dan cara lain, asalkan bola telah melewati garis tengah (lapangan) atau telah menyentuh/disentuh atau dimainkan oleh pemain lawan.
Tetapi, jika menurut pendapat wasit, pemain sengaja melakukan tipuan ketika bola dalam permainan menghindari peraturan ini, pemain itu bersalah, berkelakuan tidak sportif. Pemain diberikan peringatan dan menunjukkan kartu kuning, dan tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada tim lawan dilaksanakan dari tempat di mana pelanggaran terjadi dalam kondisi seperti itu, tidak ada hubungannya apakah penjaga gawang kemudian menyentuh bola dengan tangannya atau tidak.
Pelanggaran yang dilakukan pemain dalam usaha untuk menghindar dari ketentuan dan makna dari peraturan 12.

3. Menyerang yang dapat membahayakan keselamatan lawannya, harus diberikan sangsi sebagai pemain sangat kasar (must be sanctioned as serious foul play).

4. Tiap tindakan pura-pura di dalam lapangan adalah berniat menipu wasit, harus diberikan sangsi sebagai kelakuan tidak sportif (must be sanctioned as unsporting behaviour).

5. Pemain yang melepaskan baju kaos/shirt ketika merayakan suatu gol, harus diberikan peringatan untuk kelakuan tidak sportif (must be caution for unsporting behaviour).