MATERI SENI BUDAYA KELAS 8 SEMESTER 1
TARI BALI
Kehidupan tari Bali
pada jaman masyarakat primitive (20.000S.M-400M) dapat dikatakan sama dengan
kehidupan tari didaerah-daerah lain di Indonesia. Pada jaman itu tari Bali
masih bersifat magis atau sacral.
Pada jaman masyarakat feudal
(400M-1945) di Bali terdapat perkembangan tari yang berbeda dengan daerah lain
di Indonesia. Pada permulaan jaman masyarakat feudal yang ditandai dengan
masuknya unsur-unsur kebudayaan India,
unsur kebudayaan Bali masih bertahan kuat sekali.
Pada jaman sekarang di Bali
terdapat banyak jenis taripertunjukan atau hiburan seperti kehidupan tari di
daerah lain, yang telah mengalami proses modernisasi.
Ciri-ciri tari Bali
Beradasarkan daerah
perkembangannya tari Bali dibedakan menjadi 2, yaitu gaya
tari Bali selatan dan gaya
tari Utara. Gaya tari Bali
utara memiliki ciri-ciri tarinya kuat dan cepat, sedangkan gaya
tari Bali selatan lebih halus. Adapun cirri-ciri tari Bali
adalah sebagai berikut :
- tari Bali pada umumnya bersifat ekspresif, hal ini terbukti pada gerakan mata (nyledet) pada tari kecak.
- pada umumnya tari Bali bersifat dinamis selaras dengan musik pengiringnya
- sikap posisi kaki pada tari Bali umumnya terbuka dan rendah bahkan ada yang sampai jongkok.
- setiap gerakan tangan pada umumnya terbentuk agak diangkat keatas sehinggabahu sering kali kelihatan ikut terangkat
Tari yang khusus dilakukan oleh
penari laki-laki adalah tari topeng, tari jauk, tari baris. Sedangkan tari yang
dilakukan oleh penari perempuan saja antara lain tari legong, tari pendet, tari
sanghyang.
Jenis-jenis tari Bali
Menurut fungsi jenis tari Bali
dibagi menjadi 2 yaitu tari-tarian yang penting bagi kehidupan agama dan adat
istiadat Hindu Darma. Tari golongan pertama bersifat sacral/suci, sedangkan
golongan kedua bersifat biasa/sekuler.
Tari-tarian sacral/suci
Adalah tari-tarian yang
berhubungan dengan kepercayaan serta agama masyarakat Bali
yaitu Hindu Darma. Secara fungsi dan isi tari-tarian sacral yang masuk kedalam
tari sekuler dikelompokkan menjadi :
1.
Tari Pura
Adalah
tari-tarian yang merupakan tarian religius yang sangat penting peranannya dalam
upacara-upacara keagamaan Hindu Darma. Tarian ini hanya disajikan pada upacara
keagamaan yang diadakan saat tertentu secara periodic setiap tahun pada bulan
purnama. Contoh Tari-tarian Pura : tari pendet, tari gabor, tari rejan, tari
oleg, tari mabuang, tari pasraman.
2.
Tari Ritual
Adalah sebuah
tari yang digunakan untuk kepentingan upacara. Sebagai contoh seorang laki-laki
yang sudah menginjak dewasa harus melewati ritual yaitu memperlihatkan
kemahiran dalam olah keprajuritan contohnya tari baris.
3.
Tari Shangyang
Adalah sebuah
tari kedewaan di Bali yang biasanya dipakai untuk
mengusirvpenyakit yang menjalar.
4.
Tari Barong
Barong di Bali
adalah figure Mitologi yang sangat terkenal. Barong adalah semacam binatang
besar berkaki empat yang merupakan pelindung bagi orang baik. Sedangkan lawan
dari barong adalah Rangda yang berupa raksasa wanita yang menakutkan yang
merupakan kekuatan jahat.
TARI PENDET
Tari Pendet awalnya adalah sebuah
tari pemujaan yang banyak diperagakan di Pura, tari ini melambangkan
penyambutan atas turunnya dewata kealam dunia. Seorang koreografer tari pendet
modern adalah I Wayan Rindi.
Tari Pendet sudah ada sejak
ratusan tahun yang lalu sebelum akhirnya disusun lagi tahun 1951 oleh I Wayan Rindi
dan seorang penari Ketut Reneng. Kemudian tahun 1961 tarian ini disempurnakan
lagi oleh Wayan Baratha yang awalnya hanya dilakukan 4 penari menjadi 5-7
penari. Pada saat pecan olahraga tingkat Asia di Jakarta 1962 presiden Soekarno
ikut mendorong proses penciptaan pendet masal. Pendet ini dikenal dengan
sebutan Pendet Pujaastuti (guna membedakan dengan pendet
upacara).
TARI BERTEMA
Tema adalah penggambaran
keseluruhan cerita dari sebuah tari. Jadi tari bertema adalah sebuah tari yang
menggambarkan cerita secara keseluruhan dari awal sampai akhir pertunjukan. Ada
2 jenis tema dalam tari yaitu :
1.
Tema Baku
Adalah suatu bentuk tema yang
umum terdapat pada suatu tari dan selalu dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya tema kepahlawanan : seudati, kuda kepang, ranggalawe gugur,
kumbakarna gugur, anoman rahwana. Tema keprajuritan : eko prawiro,
bandabaya, lawung, jemparingan, tandingan. Tema percintaan :
enggar-enggar, karonsih, driasmara, langenasmara, kusuma ratih.
2.
Tema Khusus
Adalah bentuk tema yang tidak
dijumpai secara umum, namun kehadirannya menambah kesegaran apresiasi seni.
Contoh : kesenjangan sosial, lingkungan hidup, dll.
TEKNIK TARI/ATURAN TARI
TRADISI
Teknik tari ada beberapa macam
antara lain : teknik tari dari Marta Graham, teknik tari gaya
Yogyakarta, teknik tari gaya
Surakarta,
hasta sawanda, dll.
Teknik tari gaya Marta Graham
lebih menekankan pada “Relax’ dan “Tension” yang artinya kendor
dan tegang yang merupakan kerja otot waktu kendor tenaga dilepaskan nafas
dikeluarkan. Teknik dasar Marta Graham adalah merupakan teknik yang sangat
umum.
Teknik Gaya Yogyakarta
antara lain :
1.
Greget adalah semangat
batin memberikan kekuatan gerak daya tahan dan kemampuan atau kemantapan
ekspresi.
2.
Sengguh adalah skap sadar
akan harga diri yang memancarkan keagungan, kebersihan, kewibawaan, berisi
kepastian dan kesempurnaan sikap gerak.
3.
Nyawiji adalah
kemanunggalan lahir dan batin, pemusatan ekspresi, kepribadian batin yang
bulat, menyatu dalam penampilan, konsentrasi.
4.
Nora Mingkuh adalah tidak
berkeming dari kemantapan, tak goyah dari gangguan.
Dalam
pelaksanaanya meggunakan ketentuan gerak sebagai berikut :
Ø
Dada Manunggal yaitu
mengembangkan, mewujudkan kesiapan fisik dan memudahkan pernafasan.
Ø
Weteng Ngempit yaitu perut
dikempiskan selama menari, merampingkan bagian tengah tubuh dan menjunjung
pernafasan dada
Ø
Iga Kajunjung yaitu tulang
rusuk terangkat keatas, merapatkan sikap dada
Ø
Ula-ula Ngadeg yaitu tulang
belakang tegak mewujudkan paras sikap tubuh yang benar, kerapian, keindahan dan
sekaligus pedoman keseimbangan
Ø
Tempak Kenjereng adalah
tulang belikat direntangkan sehigga rapi bagian belakang, sekaligus menunjang
pelebaran rongga dada dan melancarkan pernafasan
Ø
Nafas Ajeg yaitu tarikan
nafas stabil tidak terengah-engah walaupun dalam gerakan cepat atau peperangan
Teknik Gaya Surakarta
selain sebagi bekal penari menjadi baik juga dapat digunakan untuk menyusun
tari dan sekaligus digunakan sebagai nilai sebuah karya tari. Ada
3 aturan tari/ teknik gaya Surakarta
yaitu :
1.
Wiraga yaitu kemantapan
yang dilakukan sesuai dengan teknik yang benar dan sesuai dengan penari
2.
Wirama yaitu kesesuaian
antara gerak dengan irama/iringan yang digunakan untuk mengiringi tari
3.
Wirasa yaitu ungkapan jiwa
atau perasaan yang dimunculkan sesuai dengan karakter yang disajikan
Hasta Sawanda memiliki
arti “Hasta” artinya delapan “Sawanda” artinya aturan. Jadi Hasta Sawanda
adalah delapan aturan yang digunakan untuk bekal menjadi seorang penari yang
baik. Hasta Sawanda diantaranya adalah :
- Pancak adalah patrap atau posisi
- Pancat adalah solah bawa yang digunakan untuk mengatur gerak gerik tari dengan irama gending gamelan sebagai penyesuaian antara tari yang dibawakan dengan irama gending
- Ulat artinya tercermin pada bagian wajah dan mulut
- Lulud adalah menyatukan irama tari dengan gending yang mengiringi
- Wiled adalah benar tidaknya seorang penari dalam menyajikan sebuah tari
- Luwes artinya tidak kaku/rileks
- Wirama adalah untuk mengirimi seseorang dalam menari
- Gending/Gamelan, gamelan yang keluar dari suara dan bunyi dibedakan menjadi 2 yaitu “OTARA” adalah alat yang membuat suara dan “GUNITA” adalah suara yang mengandung rasa dan lagu.
JENIS TARI MENURUT ISI ATAU
TEMANYA
Ada
4 jenis tari menurut isi atau temanya, yaitu :
- Tari Pantomim
Adalah tari
yang menirukan gerak diluar objek diri manusia. Contoh : tari kupu-kupu, tari
tenun, tari nelayan, tari tani, tari bathik, dll
- Tari Erotik
Adalah tari
yang mengandug unsure cerita atau percintaan. Contohnya : tari gatotkaca
gandrung, tari karonsih, tari oleg tambulilingan, tari serampang duabelas, tari
rara mendhut oranacarita
- Tari Kepahlawanan
Adalah tari
yang mengandung unsure cerita heroic atau kepahlawanan. Contohnya : tari
seudati, tari kuda kepang, tari menak jingo ranggalawe, tari anoman rahwana,
tari ranggalawe gugur
- Drama Tari
Adalah suatu
bentuk drama tari yang memiliki alur cerita, plot, tema, dan biasanya dilakukan
secara kelompok. Contoh : drama tari rara mendhut pranacitra, drama tari
ranggalawe gugur, drama tari gajah mada.
SENI MUSIK
MUSIK DAERAH
NUSANTARA
Musik daerah adalah jenis inspirasi
dimana penciptaannya berdasrkan atas budaya dan adapt istiadat dari suatu
daerah tertentu.
Ciri-ciri musik daerah :
Ø
Mengandung suatu makna
Ø
Memuat pesan untuk masyarakat
suatu daerah
Ø
Menggambarkan suasana suatu daerah
Ø
Menggunakan bahasa daerah
Ø
Irama dan melodinya bersifat
sederhana
Berikut ini contoh musik
daerah yang ada di Nusantara :
Musik NAD (Nanggroe Aceh
Darussalam) alat musik yang digunakan adalah rebana, gambus, haruhab,
gedumba, marwas, bangsi/seruni/seruling.
Musik Sumatra Utara
Ø
Tata ganing/gondang terdiri
dari : gong, gerantung, tanggelong/nungneng, suling, arbab
Ø
Gondang sambilan adalah
alat musik yang berbentuk ansambel gendang(drum). Alat musik yang digunakan
dalam ansambel gondang sambilan adalah : sembilan buah gendang besar(gondang),
sekelompok gong, sepasang simbal, serunai.
Musik Nias, alat musiknya
terdiri atas : gong, lagiya, koko, gendang yang panjangnya 3m dengan nama
(tamburu; gender; cucu; fodrahi; dan tabunara), garputala, dan sigu
mbawa/surune mbawa/seruling.
Musik Sumatera Barat, alat
musiknya adalah talempong. Ada 2
jenis talempong yaitu : talempong duduk (dimainkan dengan duduk
diatas alas, biasanya dimainkan oleh anak gadis), talempong pacik
(dimainkan dengan cara dijinjing menggunakan ibu jari, biasanya dimainkan oleh
kaum pria)
Musik Jawa Barat, antara
lain angklung (alat musik yang terbuat dari bambu, musik ini
dikenal sejak abad XVI. Tahun 1928 Daeng Sutigna mengubah tangga nada angklung
dari pentatonic menjadi diatonis), calung (cara memainkannya
dengan cara dipukul, alat musik ini menggunakan bilahan bamboo yang disebut
keprak)
Musik Betawi, antara lain
: gambang kromong (alat musik yang digunakan adalah gambang,
rebeb, biola), tanjidor adalah sekelompok pemusik yang memainkan
alat musik logam yang tak bernada seperti tambur besar, terompet.
Musik Jawa tengah, Jawa Timur,
dan DI Yogyakarta, alat musiknya adalah gamelan yaitu
seperangkat alat musik yang terdiri dari : saron, rebab, boning, kendang,
gender, gong. Tangga nada yang digunakan adalah tangga nada pelog(memiliki
7 titi nada : 1-2-3-4-5-6-7) dan slendro(memiliki 6 titi nada :
1-2-3-5-6)
Musik Kalimantan, adalah orkes
karawitan banjar (alat musiknya antara lain : rebab, gambang, gender,
gendang, dan suling diagonal)
Musik Sulawesi Selatan,
memiliki musik daerah dengan nama gendang bulo (alat musik yang
digunakan antara lain : gendang, keso, hobo atau puwi-puwi, basing-basing.
Popondi/tolindo, dan kecapi)
Musik Papua, alat musik
papua adalah genderang yang dihiasi dengan pahatan dan sekakas
yang digunakan untuk menarik ikan hiu dalam suatu perburuan dilaut.
UNSUR-UNSUR MUSIK NUSANTARA
1.
Melodi yaitu rangkaian sejumlah
nada yang ditanggapi berdasarkan perbedaan tinggi rendah atau naik turunnya.
2.
Ritme yaitu gerak nada yang
teratur mengalir karena munculnya aksen-aksen secara tetap
3.
Birama yaitu suatu tanda untuk
menunjukkan jumlah ketukan dalam satu birama. Garis birama adalah garis
vertical yang memisahkan antara birama yang satu dengan yang lainnya. Ada
4 jenis birama, yaitu :
Ø
Birama Perpaduan tunggal (birama
2/4, 2/8)
Ø
Birama perpaduan bertingkat
(birama 4/4, 8/4, 4/8, 8/8)
Ø
Birama pertigaan tunggal (birama
¾, 3/8)
Ø
Birama pertigaan bertingkat
(birama 6/4, 6/8, 9/4, 9/8)
4.
Tangga Nada adalah susunan
nada-nada yang beraturan dan mempunyai pola jarak tertentu. Tangga nada terbagi
menjadi 3 yaitu :
Ø
Tangga Diatonis adalah
susunan nada-nada yang beraturan dan mempunyai pola jarak 1 dan 1/2. Tangga
nada diatonis ada 2 macam : tangga diatonis mayor, yaitu tangga
nada yang mempunyai pola jarak 1-1-1/2-1-1-1-11/2 contoh c-d-e-f-g-a-b-c’. tangga
diatonis minor ada 4 macam yaitu :
·
Tangga nada minor asli,
mempunyai jarak 1-1/2-1-1-1-1-1/2 contoh a-b-c’-d’-e’-f’-g’-a’
·
Tangga nada minor melodis,
mempunyai pola jarak 1-1/2-1-1-1/2-1-1(pada waktu naik), 1-1-1/2-1-1-1/2-1(waktu
turun) contoh a-b-c’-d’-e’-fis-gis-a’-g’-f’-e’-d’-c’-b-a
·
Tangga nada minor harmonis,
mempunyai pola jarak 1-1/2-1-1-1/2-11/2-1/2 contoh a-b-c’-d’-e’-f’-gis’-a’
·
Tangga nada minor zigana,
mempunyai pola jarak 1-1/2-11/2-1/2-1/2-1-1-1/2 contoh
a-b-c’-dis’-e’-fis’-gis’-a’
Ø
Tangga nada Kromatis
adalah susunan nada-nada yang beraturan dan mempunyai pola jarak ½ contoh
c-cis-d-dis-e-f-fis-g-gis-a-ais-b-c’
Ø
Tangga nada Debusian
adalah tangga nada yang beraturan dan mempunyai pola jarak 1 contoh
c-d-eis-fis-gis-ais-c’
5.
Tempo, Dinamika, dan Ekspresi
Ø
Tempo adalah tanda yang
menunjukkan cepat lambatnya suatu lagu yang dinyanyikan, istilah tempo ada 3
yaitu : tempo lambat (largo, lento, adagio), tempo sedang
(andante, moderato), tempo cepat (allegro, vivace, presto).
Selain istilah utama kadang seorang pencipta lagu melakukan pengubahan atau
penambahan dengan istilah lain dengan akhiran tertentu. Cara yang biasa
digunakan seperti :
v
Penggabungan dua istilah, missal
allegro vivace yang berarti lebih cepat dari allegro tetapi kurang dari vivace
v
Menambah istilah lain, con amore
(dengan penuh cinta), conbrio(dengan hidup), con fiesta(dengan penuh perasaan),
con espressione(dengan penuh perasaan), con dolore(dengan sedih), con
mastoso(dengan agung)
v
Menambah akhiran “etto” yang
berarti agak, dan akhiran “issimo” yang berarti sangat.
Alat yang digunakan untuk
menentukan kecepatan lagu disebut metronome manzel (MM), angka metronome
menunjukan banyaknya ketukan dalam satu menit.
Ø Dinamika adalah perubahan keras lembutnya lagu dalam sebuah
lagu. Penulisan dinamika pada sebuah lagu dinyatakan dengan beberapa tanda dan
istilah, antara lain :
v
Dinamika lembut : piano
(p) ; lembut, pianissimo (pp) ; sangat lembut, pianissimo
assai (ppp) ; sangat lembut, mezzo piano (mp) ; agak
lembut, piano forte (pf) ; dimulai dengan lembut kemudian
mengeras
v
Dinamika keras : forte
(f) ; keras, fortissimo (ff) ; sangat keras, fortissimo
assai (fff) ; amat sangat keras, mezzo forte (mf) ; agak
keras, forte piano (fp) ; dimulai dengan keras kemudian melembut
v
Tanda perubahan dinakmika :
crescendo (cresc) ; makin keras, decrescendo
(decresc) ; makin melembut, mezza di voce ; mengeras kemudian
melembut, diminuendo (dim) ; makin lembut
Ø
Ekspresi adalah suatu sifat
atau jiwa lagu secara spesifik. Sifat atau jiwa dinyatakan dalam suatu istilah
yang manggambarkan perasaan yang menjiwai lagu secara keseluruhan. Istialh
tersebut ditulis dalam bahasa Italia, antara lain :
v
Marciale atau Marcia
v
Maestozo
v
Con expressionne
v
Dolce
v
Religioso
SENI RUPA
SENI RUPA
NUSANTARA
Seni Nusantara adalah
beragam bentuk kesenian yang tumbuh dan berkembang di masing-masing daerah yang
ada diseluruh wilayah Indonesia.
Seni mempunyai beberapa sifat,
antara lain :
1.
Kreatif artinya kemampuan untuk mengubah atau membuat
sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya
2.
Individu/kelompok, artinya cirri
khas yang melekat pada sebuah karya yang membedakannya dengan hasil karya orang
lain atau kelompok masyarakat
3.
Perasaan, artinya penciptaan seni
selalu melibatkan emosi, ekspresi, dan perasaan
4.
Abadi, artinya keindahan atau kesan
yang disampaikan si pencipta karya akan diterima oleh orang yang melihatnya
atau mendengarnya
5.
Umum, artinya tidak mengenal batas
wilayah.
Karya seni rupa menurut
dimensinya dibedakan menjadi 2 yaitu karya 2 dimensi/dwi matra
(karya seni yang mempunyai 2 ukuran yaitu panjang dan lebar) dan karya 3
dimensi/tri matra (karya seni yang mempunyai 3 ukuran yaitu panjang,
lebar, dan tinggi).
Berdasarkan kegunaannya karya
seni rupa dibedakan menjadi 2 macam yaitu :
Ø
Applied Art/Useful Art/Seni
Terapan yaitu karya seni yang dibuat selain untuk segi keindahan juga
digunakan sebagai alat kebutuhan sehari-hari
Ø
Pure Art/Fine Art/Seni Murni yaitu
karya seni yang dibuat hanya untuk kebutuhan batin saja
Media adalah peralatan dan
bahan yang digunakan dalam pembuatan karya seni. Karya seni dapat tercipta
melalui 3 jenis media yaitu media suara, media gerak dan rupa, atau gabungan
dari ketiganya. Media seni rupa dibedakan menjadi 2 macam yaitu media
karya 2 dimensi dan media karya 3 dimensi.
Media karya 2 dimensi antara
lain :
1.
Pensil, dibedakan berdasrkan
tingkat kekerasan atau kehitaman karbonnya ada 2 macam : pensil berkode B
(BOLD=hitam) yang terdiri dari kode B,2B,3B,4B,5B,6B menandakan pensil lunak
dan hitam dan sangat tepat digunakan untuk media gambar, pensil berkode H
(HARD=keras) terdiri dari H,2H,3H,4H.5H,6H menandakan pensil keras dan
digunakan untuk menggambar proyeksi.
2.
Pensil arang (contee), terbuat
dari sejenis arang halus dan biasanya digunakan untuk menggambar potret.
3.
Pastel dan Crayon, secara fisik
bentuknya hamper sama, pastel terbuat dari kapur halus yang dicampur tepung
warna dan berbasis minyak sedangkan crayon terbuat dari bahan kaolin/lilin
dengan tepung warna sehingga terlihat lebih mengkilap dan keras
4.
Pena, alat gambar yang digunakan
untuk media tinta
5.
Tinta Bak/Tinta Cina
6.
Cat, ada 2 macam : cat
air(berbasis air) ada 2 jenis water colour yang bersifat transparan dan poster
colour yang bersifat plakat, dan cat minyak (berbasis minyak)
7.
Kuas, alat yang digunakan untuk
mengoles cat keatas kertas atau kanvas.
Media karya 3 dimensi antara
lain :
1.
Bahan lunak : tanah liat, bubur
kertas, bubur semen, lilin, bubur gips, sabun, dll
2.
Bahan keras : kayu, batu, marmer,
logam, dll
BATIK
Membatik merupakan
kegiatan berkarya seni menggunakan bahan lilin yang dipanaskan dan menggunakan
alat canting/ kuas untuk membuat pola gambar/motif yang dioleskan diatas
selembar kain. Karya seni batik dibedakan menjadi : batik tulis
(menggunakan alat tradisional berupa canting), dan batik cap (printing).
Berdasarkan fungsinya seni batik dibedakan menjadi 2 yaitu : fungsi
praktis (kain batik dipergunakansebagai bahan sandang untuk pakaian), fungsi
estetis (dipergunakan sebagai karya seni hias/lukisan)
Pola hias merupakan unsur
dasar yang dapat dipergunakan sebagai pedoman dalam mendesain sebuah hiasan. Motif
hias merupakan pokok pikiran dan bentuk dasar dalam ragam hias. Ragam
hias adalah bentuk susunan pola hias dari satu atau lebih motif hias dengan
kaidah estetis tertentu sehingga menghasilkan bentuk yang indah.
Ragam motif hias dibedakan
menjadi 3 yaitu : motif geometris (pilin ganda, swastika, tumpal), motif
non geometris (manusia, tumbuhan, hewan), motif benda alam mati
(air, batu, gunung, matahari).
Bahan utama dalam membuat
batik adalah kain/mori, ada 4 jenis kain : primissima (paling
halus), prima (halus), biru (agak halus), dan blacu (kasar).
Lilin /malam yang digunakan untuk membatik bermacam-macam seperti : lilin
putih, lilin kuning, lilin hitam, lilin tawon. Pewarna yang digunakan
dalam membuat batik ada 2 jenis yaitu pewarna alami dan pewarna
buatan pabrik (naptol, indigosol, dremaran, dan remazol)
Canting merupakan alat
pokok yang digunakan untuk menuliskan lilin cair diatas kain. Berdasarkan
fungsinya canting dibedakan : canting reng-rengan (untuk membuat
desain awal), canting isen (untuk mengisi bidang yang sudah dibuat
polanya). Berdasarkan ukurannya dibedakan menjadi : canting kecil,
canting sedang, dan canting besar. Berdasarkan jumlah caratnya dibedakan
menjadi : canting cecekan (bercarat tunggal), canting loron
(bercanting dua), canting telon (bercarat tiga).
GAMBAR ILLUSTRASI
Kata illustrasi berasl dari
bahasa inggris “illustration” yang ternyata berasal dari bahasa latin
dari kata “illustrare” artinya membuat terang (menjelaskan). Gambar
illustrasi sering disamakan dengan gambar bercerita. Hal-hal yang harus
diperhatikan dalam membuat gambar illustrasi antara lain :
1.
Gambar harus sesuai dengan
cerita/tema pokok
2.
Menonjolkan objek utamanya
3.
Memiliki cirri-ciri
tersendiri/karakter
4.
Menarik dan sederhana
5.
Mudah dipahami/komunikatif
6.
Adanya latar belakang/gambar
pelengkap
7.
Menggunakan media yang tepat
Tujuan gambar illustrasi ada 2
macam yaitu tujuan pokok/primer (komunikatif artinya gambar
illustrasi dapat menjelaskan teks bacaan), dan tujuan sekunder (sebagai
penghias tampilan). Orang yang berprofesi sebagai pembuat gambar illustrasi
disebut illustrator.
Unsure-unsur gambar
ilustrasi ada 4 yaitu :
1.
Gambar Manusia
Sebelum menggambar objek manusia
kita harus memahami anatomi dan proporsi tubuh manusia. Anatomi adalah
struktur tulang dan otot yang menentukan besar kecil, cekung cembung tubuh
manusia. Sedangkan proporsi adalah perbandingan bagian perbagian dengan
keseluruhan. Proporsi tubuh manusia secara umum adalah : tinggi manusia dewasa
Indonesia = 7x tinggi kepalanya, tinggi manusia dewasa luar = 71/2x tinggi
kepalanya, tinggi manusia superhero =8x
tinggi kepalanya, tinggi anak usia 10th = 6xtinggi kepalanya, tinggi
anak usia 5th =5xtinggi kepalanya, anak balita= 4xtinggi kepalanya,
bahu pria lebih lebar dari bahu perempuan, panjang telapak tangan = lebar
wajah, panjang telapak kaki =tinggi wajah, letak mata ½ tinggi wajah, panjang
mata 1/5 lebar wajah, letak cuping hidung ditengah-tengah letak mata dan dagu,
letak bibir ditengah-tengah antara letak mata dan dagu, panjang telinga sebatas
tinggi mata dengan cuping hidung.
2.
Gambar Hewan/Binatang
Berdasarkan jumlah dan jenis
binatang yang ada, objek binatang dibedakan menjadi : binatang darat
(binatang yang hidupnya didarat baik berkaki 2 atau berkaki 4), binatang air
(binatang yang hidupnya di air), binatang udara (binatang yang hidupnya
didarat tetapi aktifitas hidupnya banyak menggunakan sayap untuk terbang)
3.
Gambar Tumbuhan
Pada dasarnya bentuk tumbuhan
dapat dibedakan apakah jenis tumbuhan berbatang atau tidak, bercabang atau
tidak, jenis tumbuhan rumpun atau berdiri dan sebagainya.
4.
Gambar Alam Benda
Benda-benda yang digunakan
sebagai objek dalam menggambar ilustrasi dibagi dalam 2 bentuk yaitu bentuk
kubistis dan silindris.
Berdasarkan medianya peralatan
menggambar ilustrasi dibedakan menjadi dua yaitu : media hitam dan media
warna. Yang termasuk media hitam putih adalah pensil, pena, terk pena,
spidol, kuas, dan tinta bak. Sedangkan media warna adalah pensil/spidol warna,
pastel dan crayon, cat air, cat minyak.
Corak gambar ilustrasi ada 4
macam, yaitu realis (gambar ilustrasi yang dibuat dengan bentuk
objek yang mirip dengan aslinya atau sesuai kenyataan), karikatural/kartun
(gambar ilustrasi yang bentuk objeknya dilebih-lebihkan atau mengalami
perubahan /deformatif), dekoratif, ekspresonis.
Berdasarkan fungsinya gambar
ilustrasi dibedakan menjadi :
1.
Gambar ilustrasi untuk karya
ilmiah (buku pelajaran, buku ilmu pengetahuan)
2.
Gambar ilustrasi untuk karya
sastra (cerpen, komik, vignette)
3.
Gambar ilustrasi untuk iklan
(poster,reklame,spanduk)
4.
Gambar ilustrasi untuk penunjuk
(denah, grafik, diagram)
5.
Gambar ilustrasi untuk perangko
6.
Gambar ilustrasi untuk sampul buku
Berdasarkan pemakai atau
konsumennya dibedakan menjadi : gambar ilustrasi untuk anak-anak, untuk
remaja, dan untuk dewasa. Berdasarkan objek gambarnya dibedakan menjadi
: gambar ilustrasi manusia, hewan, tumbuhan, dan alam benda.