Selasa, 27 September 2011

MATERI SENI BUDAYA 8 SEMESTER 1

MATERI SENI BUDAYA KELAS 8 SEMESTER 1
TARI BALI
Kehidupan tari Bali pada jaman masyarakat primitive (20.000S.M-400M) dapat dikatakan sama dengan kehidupan tari didaerah-daerah lain di Indonesia. Pada jaman itu tari Bali masih bersifat magis atau sacral.
Pada jaman masyarakat feudal (400M-1945) di Bali terdapat perkembangan tari yang berbeda dengan daerah lain di Indonesia. Pada permulaan jaman masyarakat feudal yang ditandai dengan masuknya unsur-unsur kebudayaan India, unsur kebudayaan Bali masih bertahan kuat sekali.
Pada jaman sekarang di Bali terdapat banyak jenis taripertunjukan atau hiburan seperti kehidupan tari di daerah lain, yang telah mengalami proses modernisasi.
Ciri-ciri tari Bali
Beradasarkan daerah perkembangannya tari Bali dibedakan menjadi 2, yaitu gaya tari Bali selatan dan gaya tari Utara. Gaya tari Bali utara memiliki ciri-ciri tarinya kuat dan cepat, sedangkan gaya tari Bali selatan lebih halus. Adapun cirri-ciri tari Bali adalah sebagai berikut :
  1. tari Bali pada umumnya bersifat ekspresif, hal ini terbukti pada gerakan mata (nyledet) pada tari kecak.
  2. pada umumnya tari Bali bersifat  dinamis selaras dengan musik pengiringnya
  3. sikap posisi kaki pada tari Bali umumnya terbuka dan rendah bahkan ada yang sampai jongkok.
  4. setiap gerakan tangan pada umumnya terbentuk agak diangkat keatas sehinggabahu sering kali kelihatan ikut terangkat
Tari yang khusus dilakukan oleh penari laki-laki adalah tari topeng, tari jauk, tari baris. Sedangkan tari yang dilakukan oleh penari perempuan saja antara lain tari legong, tari pendet, tari sanghyang.
Jenis-jenis tari Bali
Menurut fungsi jenis tari Bali dibagi menjadi 2 yaitu tari-tarian yang penting bagi kehidupan agama dan adat istiadat Hindu Darma. Tari golongan pertama bersifat sacral/suci, sedangkan golongan kedua bersifat biasa/sekuler.
Tari-tarian sacral/suci
Adalah tari-tarian yang berhubungan dengan kepercayaan serta agama masyarakat Bali yaitu Hindu Darma. Secara fungsi dan isi tari-tarian sacral yang masuk kedalam tari sekuler dikelompokkan menjadi :
1.      Tari Pura
Adalah tari-tarian yang merupakan tarian religius yang sangat penting peranannya dalam upacara-upacara keagamaan Hindu Darma. Tarian ini hanya disajikan pada upacara keagamaan yang diadakan saat tertentu secara periodic setiap tahun pada bulan purnama. Contoh Tari-tarian Pura : tari pendet, tari gabor, tari rejan, tari oleg, tari mabuang, tari pasraman.
2.      Tari Ritual
Adalah sebuah tari yang digunakan untuk kepentingan upacara. Sebagai contoh seorang laki-laki yang sudah menginjak dewasa harus melewati ritual yaitu memperlihatkan kemahiran dalam olah keprajuritan contohnya tari baris.
3.      Tari Shangyang
Adalah sebuah tari kedewaan di Bali yang biasanya dipakai untuk mengusirvpenyakit yang menjalar.
4.      Tari Barong
Barong di Bali adalah figure Mitologi yang sangat terkenal. Barong adalah semacam binatang besar berkaki empat yang merupakan pelindung bagi orang baik. Sedangkan lawan dari barong adalah Rangda yang berupa raksasa wanita yang menakutkan yang merupakan kekuatan jahat.

TARI PENDET
Tari Pendet awalnya adalah sebuah tari pemujaan yang banyak diperagakan di Pura, tari ini melambangkan penyambutan atas turunnya dewata kealam dunia. Seorang koreografer tari pendet modern adalah I Wayan Rindi.
Tari Pendet sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu sebelum akhirnya disusun lagi tahun 1951 oleh I Wayan Rindi dan seorang penari Ketut Reneng. Kemudian tahun 1961 tarian ini disempurnakan lagi oleh Wayan Baratha yang awalnya hanya dilakukan 4 penari menjadi 5-7 penari. Pada saat pecan olahraga tingkat Asia di Jakarta 1962 presiden Soekarno ikut mendorong proses penciptaan pendet masal. Pendet ini dikenal dengan sebutan Pendet Pujaastuti (guna membedakan dengan pendet upacara).

TARI BERTEMA
Tema adalah penggambaran keseluruhan cerita dari sebuah tari. Jadi tari bertema adalah sebuah tari yang menggambarkan cerita secara keseluruhan dari awal sampai akhir pertunjukan. Ada 2  jenis tema dalam tari yaitu :
1.      Tema Baku
Adalah suatu bentuk tema yang umum terdapat pada suatu tari dan selalu dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya tema kepahlawanan : seudati, kuda kepang, ranggalawe gugur, kumbakarna gugur, anoman rahwana. Tema keprajuritan : eko prawiro, bandabaya, lawung, jemparingan, tandingan. Tema percintaan : enggar-enggar, karonsih, driasmara, langenasmara, kusuma ratih.
2.      Tema Khusus
Adalah bentuk tema yang tidak dijumpai secara umum, namun kehadirannya menambah kesegaran apresiasi seni. Contoh : kesenjangan sosial, lingkungan hidup, dll.

TEKNIK TARI/ATURAN TARI TRADISI
Teknik tari ada beberapa macam antara lain : teknik tari dari Marta Graham, teknik tari gaya Yogyakarta, teknik tari gaya Surakarta, hasta sawanda, dll.
Teknik tari gaya Marta Graham lebih menekankan pada “Relax’ dan “Tension” yang artinya kendor dan tegang yang merupakan kerja otot waktu kendor tenaga dilepaskan nafas dikeluarkan. Teknik dasar Marta Graham adalah merupakan teknik yang sangat umum.
Teknik Gaya Yogyakarta antara lain :
1.      Greget adalah semangat batin memberikan kekuatan gerak daya tahan dan kemampuan atau kemantapan ekspresi.
2.      Sengguh adalah skap sadar akan harga diri yang memancarkan keagungan, kebersihan, kewibawaan, berisi kepastian dan kesempurnaan sikap gerak.
3.      Nyawiji adalah kemanunggalan lahir dan batin, pemusatan ekspresi, kepribadian batin yang bulat, menyatu dalam penampilan, konsentrasi.
4.      Nora Mingkuh adalah tidak berkeming dari kemantapan, tak goyah dari gangguan.
Dalam pelaksanaanya meggunakan ketentuan gerak sebagai berikut :
Ø      Dada Manunggal yaitu mengembangkan, mewujudkan kesiapan fisik dan memudahkan pernafasan.
Ø      Weteng Ngempit yaitu perut dikempiskan selama menari, merampingkan bagian tengah tubuh dan menjunjung pernafasan dada
Ø      Iga Kajunjung yaitu tulang rusuk terangkat keatas, merapatkan sikap dada
Ø      Ula-ula Ngadeg yaitu tulang belakang tegak mewujudkan paras sikap tubuh yang benar, kerapian, keindahan dan sekaligus pedoman keseimbangan
Ø      Tempak Kenjereng adalah tulang belikat direntangkan sehigga rapi bagian belakang, sekaligus menunjang pelebaran rongga dada dan melancarkan pernafasan
Ø      Nafas Ajeg yaitu tarikan nafas stabil tidak terengah-engah walaupun dalam gerakan cepat atau peperangan
Teknik Gaya Surakarta selain sebagi bekal penari menjadi baik juga dapat digunakan untuk menyusun tari dan sekaligus digunakan sebagai nilai sebuah karya tari. Ada 3 aturan tari/ teknik gaya Surakarta yaitu :
1.      Wiraga yaitu kemantapan yang dilakukan sesuai dengan teknik yang benar dan sesuai dengan penari
2.      Wirama yaitu kesesuaian antara gerak dengan irama/iringan yang digunakan untuk mengiringi tari
3.      Wirasa yaitu ungkapan jiwa atau perasaan yang dimunculkan sesuai dengan karakter yang disajikan
Hasta Sawanda memiliki arti “Hasta” artinya delapan “Sawanda” artinya aturan. Jadi Hasta Sawanda adalah delapan aturan yang digunakan untuk bekal menjadi seorang penari yang baik. Hasta Sawanda diantaranya adalah :
  1. Pancak adalah patrap atau posisi
  2. Pancat adalah solah bawa yang digunakan untuk mengatur gerak gerik tari dengan irama gending gamelan sebagai penyesuaian antara tari yang dibawakan dengan irama gending
  3. Ulat artinya tercermin pada bagian wajah dan mulut
  4. Lulud adalah menyatukan irama tari dengan gending yang mengiringi
  5. Wiled adalah benar tidaknya seorang penari dalam menyajikan sebuah tari
  6. Luwes artinya tidak kaku/rileks
  7. Wirama adalah untuk mengirimi seseorang dalam menari
  8. Gending/Gamelan, gamelan yang keluar dari suara dan bunyi dibedakan menjadi 2 yaitu “OTARA” adalah alat yang membuat suara dan “GUNITA” adalah suara yang mengandung rasa dan lagu.
JENIS TARI MENURUT ISI ATAU TEMANYA
Ada 4 jenis tari menurut isi atau temanya, yaitu :
  1. Tari Pantomim
Adalah tari yang menirukan gerak diluar objek diri manusia. Contoh : tari kupu-kupu, tari tenun, tari nelayan, tari tani, tari bathik, dll
  1. Tari Erotik
Adalah tari yang mengandug unsure cerita atau percintaan. Contohnya : tari gatotkaca gandrung, tari karonsih, tari oleg tambulilingan, tari serampang duabelas, tari rara mendhut oranacarita
  1. Tari Kepahlawanan
Adalah tari yang mengandung unsure cerita heroic atau kepahlawanan. Contohnya : tari seudati, tari kuda kepang, tari menak jingo ranggalawe, tari anoman rahwana, tari ranggalawe gugur
  1. Drama Tari
Adalah suatu bentuk drama tari yang memiliki alur cerita, plot, tema, dan biasanya dilakukan secara kelompok. Contoh : drama tari rara mendhut pranacitra, drama tari ranggalawe gugur, drama tari gajah mada.
SENI MUSIK
MUSIK DAERAH NUSANTARA

Musik daerah adalah jenis inspirasi dimana penciptaannya berdasrkan atas budaya dan adapt istiadat dari suatu daerah tertentu.
Ciri-ciri musik daerah :
Ø      Mengandung suatu makna
Ø      Memuat pesan untuk masyarakat suatu daerah
Ø      Menggambarkan suasana suatu daerah
Ø      Menggunakan bahasa daerah
Ø      Irama dan melodinya bersifat sederhana
Berikut ini contoh musik daerah yang ada di Nusantara :
Musik NAD (Nanggroe Aceh Darussalam) alat musik yang digunakan adalah rebana, gambus, haruhab, gedumba, marwas, bangsi/seruni/seruling.
Musik Sumatra Utara
Ø      Tata ganing/gondang terdiri dari : gong, gerantung, tanggelong/nungneng, suling, arbab
Ø      Gondang sambilan adalah alat musik yang berbentuk ansambel gendang(drum). Alat musik yang digunakan dalam ansambel gondang sambilan adalah : sembilan buah gendang besar(gondang), sekelompok gong, sepasang simbal, serunai.
Musik Nias, alat musiknya terdiri atas : gong, lagiya, koko, gendang yang panjangnya 3m dengan nama (tamburu; gender; cucu; fodrahi; dan tabunara), garputala, dan sigu mbawa/surune mbawa/seruling.
Musik Sumatera Barat, alat musiknya adalah talempong. Ada 2 jenis talempong yaitu : talempong duduk (dimainkan dengan duduk diatas alas, biasanya dimainkan oleh anak gadis), talempong pacik (dimainkan dengan cara dijinjing menggunakan ibu jari, biasanya dimainkan oleh kaum pria)
Musik Jawa Barat, antara lain angklung (alat musik yang terbuat dari bambu, musik ini dikenal sejak abad XVI. Tahun 1928 Daeng Sutigna mengubah tangga nada angklung dari pentatonic menjadi diatonis), calung (cara memainkannya dengan cara dipukul, alat musik ini menggunakan bilahan bamboo yang disebut keprak)
Musik Betawi, antara lain : gambang kromong (alat musik yang digunakan adalah gambang, rebeb, biola), tanjidor adalah sekelompok pemusik yang memainkan alat musik logam yang tak bernada seperti tambur besar, terompet.
Musik Jawa tengah, Jawa Timur, dan DI Yogyakarta, alat musiknya adalah gamelan yaitu seperangkat alat musik yang terdiri dari : saron, rebab, boning, kendang, gender, gong. Tangga nada yang digunakan adalah tangga nada pelog(memiliki 7 titi nada : 1-2-3-4-5-6-7) dan slendro(memiliki 6 titi nada : 1-2-3-5-6)
Musik Kalimantan, adalah orkes karawitan banjar (alat musiknya antara lain : rebab, gambang, gender, gendang, dan suling diagonal)
Musik Sulawesi Selatan, memiliki musik daerah dengan nama gendang bulo (alat musik yang digunakan antara lain : gendang, keso, hobo atau puwi-puwi, basing-basing. Popondi/tolindo, dan kecapi)
Musik Papua, alat musik papua adalah genderang yang dihiasi dengan pahatan dan sekakas yang digunakan untuk menarik ikan hiu dalam suatu perburuan dilaut.

UNSUR-UNSUR MUSIK NUSANTARA
1.      Melodi yaitu rangkaian sejumlah nada yang ditanggapi berdasarkan perbedaan tinggi rendah atau naik turunnya.
2.      Ritme yaitu gerak nada yang teratur mengalir karena munculnya aksen-aksen secara tetap
3.      Birama yaitu suatu tanda untuk menunjukkan jumlah ketukan dalam satu birama. Garis birama adalah garis vertical yang memisahkan antara birama yang satu dengan yang lainnya. Ada 4 jenis birama, yaitu :
Ø      Birama Perpaduan tunggal (birama 2/4, 2/8)
Ø      Birama perpaduan bertingkat (birama 4/4, 8/4, 4/8, 8/8)
Ø      Birama pertigaan tunggal (birama ¾, 3/8)
Ø      Birama pertigaan bertingkat (birama 6/4, 6/8, 9/4, 9/8)
4.      Tangga Nada adalah susunan nada-nada yang beraturan dan mempunyai pola jarak tertentu. Tangga nada terbagi menjadi 3 yaitu :
Ø      Tangga Diatonis adalah susunan nada-nada yang beraturan dan mempunyai pola jarak 1 dan 1/2. Tangga nada diatonis ada 2 macam : tangga diatonis mayor, yaitu tangga nada yang mempunyai pola jarak 1-1-1/2-1-1-1-11/2 contoh c-d-e-f-g-a-b-c’. tangga diatonis minor ada 4 macam yaitu :
·        Tangga nada minor asli, mempunyai jarak 1-1/2-1-1-1-1-1/2 contoh a-b-c’-d’-e’-f’-g’-a’
·        Tangga nada minor melodis, mempunyai pola jarak 1-1/2-1-1-1/2-1-1(pada waktu naik), 1-1-1/2-1-1-1/2-1(waktu turun) contoh a-b-c’-d’-e’-fis-gis-a’-g’-f’-e’-d’-c’-b-a
·        Tangga nada minor harmonis, mempunyai pola jarak 1-1/2-1-1-1/2-11/2-1/2 contoh a-b-c’-d’-e’-f’-gis’-a’
·        Tangga nada minor zigana, mempunyai pola jarak 1-1/2-11/2-1/2-1/2-1-1-1/2 contoh a-b-c’-dis’-e’-fis’-gis’-a’
Ø      Tangga nada Kromatis adalah susunan nada-nada yang beraturan dan mempunyai pola jarak ½ contoh c-cis-d-dis-e-f-fis-g-gis-a-ais-b-c’
Ø      Tangga nada Debusian adalah tangga nada yang beraturan dan mempunyai pola jarak 1 contoh c-d-eis-fis-gis-ais-c’
5.       Tempo, Dinamika, dan Ekspresi
Ø      Tempo adalah tanda yang menunjukkan cepat lambatnya suatu lagu yang dinyanyikan, istilah tempo ada 3 yaitu : tempo lambat (largo, lento, adagio), tempo sedang (andante, moderato), tempo cepat (allegro, vivace, presto). Selain istilah utama kadang seorang pencipta lagu melakukan pengubahan atau penambahan dengan istilah lain dengan akhiran tertentu. Cara yang biasa digunakan seperti :
v     Penggabungan dua istilah, missal allegro vivace yang berarti lebih cepat dari allegro tetapi kurang dari vivace
v     Menambah istilah lain, con amore (dengan penuh cinta), conbrio(dengan hidup), con fiesta(dengan penuh perasaan), con espressione(dengan penuh perasaan), con dolore(dengan sedih), con mastoso(dengan agung)
v     Menambah akhiran “etto” yang berarti agak, dan akhiran “issimo” yang berarti sangat.
Alat yang digunakan untuk menentukan kecepatan lagu disebut metronome manzel (MM), angka metronome menunjukan banyaknya ketukan dalam satu menit.
Ø      Dinamika adalah perubahan keras lembutnya lagu dalam sebuah lagu. Penulisan dinamika pada sebuah lagu dinyatakan dengan beberapa tanda dan istilah, antara lain :
v     Dinamika lembut : piano (p) ; lembut, pianissimo (pp) ; sangat lembut, pianissimo assai (ppp) ; sangat lembut, mezzo piano (mp) ; agak lembut, piano forte (pf) ; dimulai dengan lembut kemudian mengeras
v     Dinamika keras : forte (f) ; keras, fortissimo (ff) ; sangat keras, fortissimo assai (fff) ; amat sangat keras, mezzo forte (mf) ; agak keras, forte piano (fp) ; dimulai dengan keras kemudian melembut
v     Tanda perubahan dinakmika : crescendo (cresc) ; makin keras, decrescendo (decresc) ; makin melembut, mezza di voce ; mengeras kemudian melembut, diminuendo (dim) ; makin lembut
Ø      Ekspresi adalah suatu sifat atau jiwa lagu secara spesifik. Sifat atau jiwa dinyatakan dalam suatu istilah yang manggambarkan perasaan yang menjiwai lagu secara keseluruhan. Istialh tersebut ditulis dalam bahasa Italia, antara lain :
v     Marciale atau Marcia
v     Maestozo
v     Con expressionne
v     Dolce
v     Religioso


SENI RUPA
SENI RUPA NUSANTARA

Seni Nusantara adalah beragam bentuk kesenian yang tumbuh dan berkembang di masing-masing daerah yang ada diseluruh wilayah Indonesia.
Seni mempunyai beberapa sifat, antara lain :
1.      Kreatif  artinya kemampuan untuk mengubah atau membuat sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya
2.      Individu/kelompok, artinya cirri khas yang melekat pada sebuah karya yang membedakannya dengan hasil karya orang lain atau kelompok masyarakat
3.      Perasaan, artinya penciptaan seni selalu melibatkan emosi, ekspresi, dan perasaan
4.      Abadi, artinya keindahan atau kesan yang disampaikan si pencipta karya akan diterima oleh orang yang melihatnya atau mendengarnya
5.      Umum, artinya tidak mengenal batas wilayah.
Karya seni rupa menurut dimensinya dibedakan menjadi 2 yaitu karya 2 dimensi/dwi matra (karya seni yang mempunyai 2 ukuran yaitu panjang dan lebar) dan karya 3 dimensi/tri matra (karya seni yang mempunyai 3 ukuran yaitu panjang, lebar, dan tinggi).
Berdasarkan kegunaannya karya seni rupa dibedakan menjadi 2 macam yaitu :
Ø      Applied Art/Useful Art/Seni Terapan yaitu karya seni yang dibuat selain untuk segi keindahan juga digunakan sebagai alat kebutuhan sehari-hari
Ø      Pure Art/Fine Art/Seni Murni yaitu karya seni yang dibuat hanya untuk kebutuhan batin saja
Media adalah peralatan dan bahan yang digunakan dalam pembuatan karya seni. Karya seni dapat tercipta melalui 3 jenis media yaitu media suara, media gerak dan rupa, atau gabungan dari ketiganya. Media seni rupa dibedakan menjadi 2 macam yaitu media karya 2 dimensi dan media karya 3 dimensi.
Media karya 2 dimensi antara lain :
1.      Pensil, dibedakan berdasrkan tingkat kekerasan atau kehitaman karbonnya ada 2 macam : pensil berkode B (BOLD=hitam) yang terdiri dari kode B,2B,3B,4B,5B,6B menandakan pensil lunak dan hitam dan sangat tepat digunakan untuk media gambar, pensil berkode H (HARD=keras) terdiri dari H,2H,3H,4H.5H,6H menandakan pensil keras dan digunakan untuk menggambar proyeksi.
2.      Pensil arang (contee), terbuat dari sejenis arang halus dan biasanya digunakan untuk menggambar potret.
3.      Pastel dan Crayon, secara fisik bentuknya hamper sama, pastel terbuat dari kapur halus yang dicampur tepung warna dan berbasis minyak sedangkan crayon terbuat dari bahan kaolin/lilin dengan tepung warna sehingga terlihat lebih mengkilap dan keras
4.      Pena, alat gambar yang digunakan untuk media tinta
5.      Tinta Bak/Tinta Cina
6.      Cat, ada 2 macam : cat air(berbasis air) ada 2 jenis water colour yang bersifat transparan dan poster colour yang bersifat plakat, dan cat minyak (berbasis minyak)
7.      Kuas, alat yang digunakan untuk mengoles cat keatas kertas atau kanvas.
Media karya 3 dimensi antara lain :
1.      Bahan lunak : tanah liat, bubur kertas, bubur semen, lilin, bubur gips, sabun, dll
2.      Bahan keras : kayu, batu, marmer, logam, dll

BATIK
Membatik merupakan kegiatan berkarya seni menggunakan bahan lilin yang dipanaskan dan menggunakan alat canting/ kuas untuk membuat pola gambar/motif yang dioleskan diatas selembar kain. Karya seni batik dibedakan menjadi : batik tulis (menggunakan alat tradisional berupa canting), dan batik cap (printing). Berdasarkan fungsinya seni batik dibedakan menjadi 2 yaitu : fungsi praktis (kain batik dipergunakansebagai bahan sandang untuk pakaian), fungsi estetis (dipergunakan sebagai karya seni hias/lukisan)
Pola hias merupakan unsur dasar yang dapat dipergunakan sebagai pedoman dalam mendesain sebuah hiasan. Motif hias merupakan pokok pikiran dan bentuk dasar dalam ragam hias. Ragam hias adalah bentuk susunan pola hias dari satu atau lebih motif hias dengan kaidah estetis tertentu sehingga menghasilkan bentuk yang indah.
Ragam motif hias dibedakan menjadi 3 yaitu : motif geometris (pilin ganda, swastika, tumpal), motif non geometris (manusia, tumbuhan, hewan), motif benda alam mati (air, batu, gunung, matahari).
Bahan utama dalam membuat batik adalah kain/mori, ada 4 jenis kain : primissima (paling halus), prima (halus), biru (agak halus), dan blacu (kasar). Lilin /malam yang digunakan untuk membatik bermacam-macam seperti : lilin putih, lilin kuning, lilin hitam, lilin tawon. Pewarna yang digunakan dalam membuat batik ada 2 jenis yaitu pewarna alami dan pewarna buatan pabrik (naptol, indigosol, dremaran, dan remazol)
Canting merupakan alat pokok yang digunakan untuk menuliskan lilin cair diatas kain. Berdasarkan fungsinya canting dibedakan : canting reng-rengan (untuk membuat desain awal), canting isen (untuk mengisi bidang yang sudah dibuat polanya). Berdasarkan ukurannya dibedakan menjadi : canting kecil, canting sedang, dan canting besar. Berdasarkan jumlah caratnya dibedakan menjadi : canting cecekan (bercarat tunggal), canting loron (bercanting dua), canting telon (bercarat tiga).

GAMBAR ILLUSTRASI
Kata illustrasi berasl dari bahasa inggris “illustration” yang ternyata berasal dari bahasa latin dari kata “illustrare” artinya membuat terang (menjelaskan). Gambar illustrasi sering disamakan dengan gambar bercerita. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat gambar illustrasi antara lain :
1.      Gambar harus sesuai dengan cerita/tema pokok
2.      Menonjolkan objek utamanya
3.      Memiliki cirri-ciri tersendiri/karakter
4.      Menarik dan sederhana
5.      Mudah dipahami/komunikatif
6.      Adanya latar belakang/gambar pelengkap
7.      Menggunakan media yang tepat
Tujuan gambar illustrasi ada 2 macam yaitu tujuan pokok/primer (komunikatif artinya gambar illustrasi dapat menjelaskan teks bacaan), dan tujuan sekunder (sebagai penghias tampilan). Orang yang berprofesi sebagai pembuat gambar illustrasi disebut illustrator.


Unsure-unsur gambar ilustrasi ada 4 yaitu :
1.      Gambar Manusia
Sebelum menggambar objek manusia kita harus memahami anatomi dan proporsi tubuh manusia. Anatomi adalah struktur tulang dan otot yang menentukan besar kecil, cekung cembung tubuh manusia. Sedangkan proporsi adalah perbandingan bagian perbagian dengan keseluruhan. Proporsi tubuh manusia secara umum adalah : tinggi manusia dewasa Indonesia = 7x tinggi kepalanya, tinggi manusia dewasa luar = 71/2x tinggi kepalanya, tinggi manusia  superhero =8x tinggi kepalanya, tinggi anak usia 10th = 6xtinggi kepalanya, tinggi anak usia 5th =5xtinggi kepalanya, anak balita= 4xtinggi kepalanya, bahu pria lebih lebar dari bahu perempuan, panjang telapak tangan = lebar wajah, panjang telapak kaki =tinggi wajah, letak mata ½ tinggi wajah, panjang mata 1/5 lebar wajah, letak cuping hidung ditengah-tengah letak mata dan dagu, letak bibir ditengah-tengah antara letak mata dan dagu, panjang telinga sebatas tinggi mata dengan cuping hidung.
2.      Gambar Hewan/Binatang
Berdasarkan jumlah dan jenis binatang yang ada, objek binatang dibedakan menjadi : binatang darat (binatang yang hidupnya didarat baik berkaki 2 atau berkaki 4), binatang air (binatang yang hidupnya di air), binatang udara (binatang yang hidupnya didarat tetapi aktifitas hidupnya banyak menggunakan sayap untuk terbang)
3.      Gambar Tumbuhan
Pada dasarnya bentuk tumbuhan dapat dibedakan apakah jenis tumbuhan berbatang atau tidak, bercabang atau tidak, jenis tumbuhan rumpun atau berdiri dan sebagainya.
4.      Gambar Alam Benda
Benda-benda yang digunakan sebagai objek dalam menggambar ilustrasi dibagi dalam 2 bentuk yaitu bentuk kubistis dan silindris.
Berdasarkan medianya peralatan menggambar ilustrasi dibedakan menjadi dua yaitu : media hitam dan media warna. Yang termasuk media hitam putih adalah pensil, pena, terk pena, spidol, kuas, dan tinta bak. Sedangkan media warna adalah pensil/spidol warna, pastel dan crayon, cat air, cat minyak.
Corak gambar ilustrasi ada 4 macam, yaitu realis (gambar ilustrasi yang dibuat dengan bentuk objek yang mirip dengan aslinya atau sesuai kenyataan), karikatural/kartun (gambar ilustrasi yang bentuk objeknya dilebih-lebihkan atau mengalami perubahan /deformatif), dekoratif, ekspresonis.
Berdasarkan fungsinya gambar ilustrasi dibedakan menjadi :
1.      Gambar ilustrasi untuk karya ilmiah (buku pelajaran, buku ilmu pengetahuan)
2.      Gambar ilustrasi untuk karya sastra (cerpen, komik, vignette)
3.      Gambar ilustrasi untuk iklan (poster,reklame,spanduk)
4.      Gambar ilustrasi untuk penunjuk (denah, grafik, diagram)
5.      Gambar ilustrasi untuk perangko
6.      Gambar ilustrasi untuk sampul buku
Berdasarkan pemakai atau konsumennya dibedakan menjadi : gambar ilustrasi untuk anak-anak, untuk remaja, dan untuk dewasa. Berdasarkan objek gambarnya dibedakan menjadi : gambar ilustrasi manusia, hewan, tumbuhan, dan alam benda.